Juara I LKIR Jadikan Ponsel sebagai Saklar
JAKARTA, Sinar Harapan,
Jika remaja seusianya di kota-kota besar hanya mampu membawa-bawa
pesawat telepon selular (ponsel) pemberian orangtuanya untuk bergaya,
tidak demikian halnya dengan Wira Dibya Ratno, Fahmi Ahmad S, dan M
Vitrho Herrinsyah. Ketiga siswa SMP Al Hikmah Full Day School, Surabaya,
pemenang Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) 2006 bidang Ilmu Pengetahuan
Teknik (IPT) itu mampu menggunakan ponsel sebagai saklar peralatan
elektronik.Karya berjudul ”Pengendali Listrik Jarak Jauh dengan Pesawat
Telepon Selular” itu mampu mengalahkan ratusan karya para seniornya yang
duduk di SMA dan membuat mereka meneri tropi dan beasiswa Rp 1 juta per
bulan dalam satu tahun. Karya yang mengungkapkan kemampuan pesawat
seluler untuk mematikan dan menyalakan peralatan elektronik itu cukup
mencengangkan untuk remaja seusianya yang belum lama lepas dari masa
kanak-kanaknya. Dengan bimbingan gurunya, Ira Ikadua dan Supriyono,
ketiga siswa SMP itu mengajarkan kepada para juri LKIR agar jika pergi
ke luar kota sekeluarga tak perlu terus-menerus menyalakan lampu teras
karena cukup dengan menekan keypad handphone dari jarak ratusan kilo
meter, lampu rumah bisa dinyalakan dan dimatikan. ”Caranya sederhana,
cukup menghubungi nomor telepon rumah yang dihubungkan dengan peralatan
elektronik itu, setelah terdengar nada sambung, tinggal menekan angka
pada keypad handphone untuk menentukan mana peralatan yang akan
dihidupkan atau dimatikan, setelah itu handphone dimatikan,” kata Wira.
Alat
ini, ujarnya, memerlukan saluran (line) telepon untuk bisa bekerja
karena kontrolnya menggunakan saluran telpon. ”Pemasangannya cukup
mudah, tinggal disambung dengan line telepon pada box connector yang
tersedia dan output-nya dihubungkan ke peralatan yang akan dikendalikan
misalnya, lampu, pompa air, AC, dan lain-lain. Jumlah alat yang bisa
dimatikan dan dinyalakan tersebut maksimum sembilan buah sesuai dengan
keypad pada handphone,” ujar Fahmi menambahkan. Bekerjanya alat ini
menggunakan nada dual tone multy frequency (DTMF) yang dihasilkan
pesawat telpon seluler pada saat keypad ditekan. Setelah dilakukan
panggilan, saluran akan tersambung ditandai dengan adanya nada panggil
dan secara otomatis akan ”on” dan siap menerima nada DTMF dari telpon
pengendali. ”Nada DTMF diterjemahkan menjadi kode digital sesuai dengan
angka yang ditekan sehingga jika pada keypad nomor satu ditekan, akan
dibangkitkan nada DTMF yang akan dikirim melalui line telpon, lalu
diterjemahkan lagi menjadi digit 1 yang diperkuat dan digunakan untuk
menggerakkan relay pengontrol peralatan listrik,” kata Vitrho. Ia juga
berharap dengan ditemukannya alat ini masyarakat bisa lebih berhemat
lampu listrik jika bepergian ke luar kota.
