Laman

Thursday, April 18, 2013

Sakinah, Mawaddah, wa Rahmah bersama Asuransi Syariah


Sakinah, Mawaddah, wa Rahmah bersama Asuransi Syariah

Setiap orang akan merasa memiliki hidup yang indah apabila setiap anggota keluarganya dalam keadaan yang baik dan sehat. Sebaliknya, kita semua pasti akan merasa cemas, sedih, dan tidak tenang apabila ada dari anggota keluarga kita yang sakit, ditimpa musibah, atau bahkan meninggal dunia. Tidak jarang dari kita yang kemudian harus mengorbankan apapun - menjual rumah, mobil, tanah, dan berbagai asset lainnya – demi merawat dan menyembuhkan buah hati, suami, atau istri tercinta yang sedang sakit.
Sakit, kecelakaan, dan musibah bisa datang sewaktu-waktu. Kita sebagai manusia hanya mampu berjaga-jaga dan bersiap. Diperlukan perencanaan keuangan yang baik agar risiko-risiko buruk tersebut dapat kita minimalisir. Di dalam Al-Qur’an pun, kita juga dianjurkan untuk merencanakan, mempersiapkan dan menjaga diri dan keluarga kita dengan sebaik-baiknya sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Hasyr ayat 18 “… dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok.” dan di surat At-Tahrim ayat 6 “… jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka …”.
Guna merencanakan, mempersiapkan, dan menjaga diri dan keluarga kita, saat ini banyak ditawarkan produk-produk asuransi. Dengan mengikuti asuransi, kita dapat memperoleh manfaat berupa berkurangnya beban biaya yang ditanggung apabila sesuatu yang kita tidak inginkan terjadi (contoh: opname, kecelakaan, meninggal dunia). Kita juga bisa terbantu dengan tersedianya dana bantuan untuk menghadapi sesuatu yang membutuhkan biaya besar (contoh: pendidikan, haji, keperluan usaha). Namun, saat ini asuransi yang umumnya ditawarkan masih jauh dari aspek keadilan dan nilai-nilai kemanusiaan. Banyak modus dan celah untuk mengeksploitasi nasabah asuransi. Tetapi ternyata tidak semua asuransi menganut cara dan sistem tersebut karena saat ini muncul sebuah sistem asuransi yang begitu mengedepankan aspek keadilan dan kemanusiaan, yaitu asuransi syariah.
Asuransi syariah merupakan produk asuransi yang di setiap aspeknya berlandaskan pada prinsip dan nilai syariah Islam yang terkandung dalam Al-Qur’an dan Hadist. Namun hal ini tidak menjadikan  mereka yang non-muslim untuk tidak dapat mengikuti dan mendapatkan manfaat dari asuransi syariah. Islam turun sebagai rahmatan lil ‘alamin atau rahmat bagi semesta alam, yang artinya kebermanfaatan dari Islam ditujukan bagi seluruh alam. Tidak hanya bagi umat muslim saja namun bagi seluruh umat manusia.
Keunggulan asuransi syariah diantaranya adalah sisi-sisi keadilan dan kemanusiaan yang begitu diperhatikan. Di dalam asuransi syariah prinsip yang dugunakan adalah takafuli (tolong menolong) sedangkan prinsip asuransi konvensional menggunakan tadabuli (jual beli antara nasabah dan perusahaan). Hal ini membuat asuransi syariah menjadi lebih manusiawi dan tidak semata untuk kepentingan bisnis dan mencari keuntungan. Selain itu, aspek keadilan di dalam asuransi syariah terlihat dalam perlakuan premi nasabah. Premi yang terkumpul diperlakukan tetap sebagai dana milik nasabah sehingga tidak ada dana hangus. Hal ini berbeda dengan asuransi konvensional di mana premi menjadi milik perusahaan dan perusahaanlah yang memiliki otoritas penuh untuk menetapkan kebijakan dana tersebut sehingga jika peserta asuransi tidak dapat melanjutkan pembayaran premi dan ingin mengundurkan diri sebelum masa reversing period maka dana peserta itu hangus.
Kepatuhan pada prinsip dan nilai yang diajarkan dalam agama Islam juga membuat peserta asuransi syariah dapat memperoleh berkah yang lebih banyak. Hal ini yang sama sekali tidak dimiliki oleh asuransi konvensional yang dalam beberapa aktivitasnya masih menggunakan cara-cara yang tidak halal menurut Islam dan tidak membawa maslahah.
Oleh karena asuransi syariah relatif lebih adil, lebih manusiawi, dan lebih barakah, maka dalam merencanakan dan mempersiapkan keluarga kita secara optimal, asuransi syariah menjadi pilihan yang paling tepat. Dengan menggunakan asuransi syariah, kita telah melindungi diri dan keluarga kita dari berbagai ancaman dan risiko yang bisa mengancam kondisi keuangan kita dan keluarga. Kita dan keluarga juga bisa memperoleh kasih sayang Allah SWT yang lebih besar apabila mengambil produk-produk dalam asuransi syariah dibandingkan dengan asuransi konvensional. Harapannya, bersama asuransi syariah, kita dan keluarga bisa membangun keluarga idaman yang sakinah, mawaddah, wa rahmah dengan lebih tentram dan terencana.

Artikel ini diikutsertakan dalam lomba menulis @BrigtherLifeID bekerja sama dengan @repubilkaonline dengan tema “Asuransi Syariah sebagai Bagian dari Perencanaan Keuangan Keluarga”


Monday, April 8, 2013

Juara I LKIR

Sunday, November 05, 2006


Juara I LKIR Jadikan Ponsel sebagai Saklar

JAKARTA, Sinar Harapan, Jika remaja seusianya di kota-kota besar hanya mampu membawa-bawa pesawat telepon selular (ponsel) pemberian orangtuanya untuk bergaya, tidak demikian halnya dengan Wira Dibya Ratno, Fahmi Ahmad S, dan M Vitrho Herrinsyah. Ketiga siswa SMP Al Hikmah Full Day School, Surabaya, pemenang Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) 2006 bidang Ilmu Pengetahuan Teknik (IPT) itu mampu menggunakan ponsel sebagai saklar peralatan elektronik.Karya berjudul ”Pengendali Listrik Jarak Jauh dengan Pesawat Telepon Selular” itu mampu mengalahkan ratusan karya para seniornya yang duduk di SMA dan membuat mereka meneri tropi dan beasiswa Rp 1 juta per bulan dalam satu tahun. Karya yang mengungkapkan kemampuan pesawat seluler untuk mematikan dan menyalakan peralatan elektronik itu cukup mencengangkan untuk remaja seusianya yang belum lama lepas dari masa kanak-kanaknya. Dengan bimbingan gurunya, Ira Ikadua dan Supriyono, ketiga siswa SMP itu mengajarkan kepada para juri LKIR agar jika pergi ke luar kota sekeluarga tak perlu terus-menerus menyalakan lampu teras karena cukup dengan menekan keypad handphone dari jarak ratusan kilo meter, lampu rumah bisa dinyalakan dan dimatikan. ”Caranya sederhana, cukup menghubungi nomor telepon rumah yang dihubungkan dengan peralatan elektronik itu, setelah terdengar nada sambung, tinggal menekan angka pada keypad handphone untuk menentukan mana peralatan yang akan dihidupkan atau dimatikan, setelah itu handphone dimatikan,” kata Wira.
Alat ini, ujarnya, memerlukan saluran (line) telepon untuk bisa bekerja karena kontrolnya menggunakan saluran telpon. ”Pemasangannya cukup mudah, tinggal disambung dengan line telepon pada box connector yang tersedia dan output-nya dihubungkan ke peralatan yang akan dikendalikan misalnya, lampu, pompa air, AC, dan lain-lain. Jumlah alat yang bisa dimatikan dan dinyalakan tersebut maksimum sembilan buah sesuai dengan keypad pada handphone,” ujar Fahmi menambahkan. Bekerjanya alat ini menggunakan nada dual tone multy frequency (DTMF) yang dihasilkan pesawat telpon seluler pada saat keypad ditekan. Setelah dilakukan panggilan, saluran akan tersambung ditandai dengan adanya nada panggil dan secara otomatis akan ”on” dan siap menerima nada DTMF dari telpon pengendali. ”Nada DTMF diterjemahkan menjadi kode digital sesuai dengan angka yang ditekan sehingga jika pada keypad nomor satu ditekan, akan dibangkitkan nada DTMF yang akan dikirim melalui line telpon, lalu diterjemahkan lagi menjadi digit 1 yang diperkuat dan digunakan untuk menggerakkan relay pengontrol peralatan listrik,” kata Vitrho. Ia juga berharap dengan ditemukannya alat ini masyarakat bisa lebih berhemat lampu listrik jika bepergian ke luar kota.