Untuk Pujanggaku,
Jikalau
kamu mencintaiku karena parasku,
ketahuilah bahwa aku tidak akan selamanya cantik,
aku tidak akan selamanya muda.
Suatu saat Tuhan akan mengganti wajahku ini
dan diubahnyalah menjadi kulit yang mengeriput dan mengusut.
Di waktu itulah aku ingin kamu melihatku yang sebenarnya
dan hanya bisa berharap kamu tidak diam
menyesali semua pujian yang pernah kamu ucapkan itu.
ketahuilah bahwa aku tidak akan selamanya cantik,
aku tidak akan selamanya muda.
Suatu saat Tuhan akan mengganti wajahku ini
dan diubahnyalah menjadi kulit yang mengeriput dan mengusut.
Di waktu itulah aku ingin kamu melihatku yang sebenarnya
dan hanya bisa berharap kamu tidak diam
menyesali semua pujian yang pernah kamu ucapkan itu.
Jikalau
kamu mencintaiku karena ilmuku,
ketahuilah bahwa aku tidak akan selamanya pintar,
aku tidak akan selamanya cerdas.
Suatu saat Tuhan akan menghilangkan ingatanku
dan diberikannya aku memori kosong tentangmu dan tentang kita.
Di waktu itulah aku ingin kamu melihatku yang sebenarnya
dan hanya bisa berharap kamu tidak menyerah membuatku mengingatmu lagi
ketahuilah bahwa aku tidak akan selamanya pintar,
aku tidak akan selamanya cerdas.
Suatu saat Tuhan akan menghilangkan ingatanku
dan diberikannya aku memori kosong tentangmu dan tentang kita.
Di waktu itulah aku ingin kamu melihatku yang sebenarnya
dan hanya bisa berharap kamu tidak menyerah membuatku mengingatmu lagi
Untuk Teman Hidupku,
Jikalau
kamu mencintaiku karena hartaku,
ketahuilah bahwa aku tidak akan selamanya kaya,
aku tidak akan selamanya berpangkat.
Suatu saat Tuhan akan melenyapkan materiku
dan disisakannya aku selembarkain suci untuk beribadah dan berdoa.
Di waktu itulah aku ingin kamu melihatku yang sebenarnya
dan hanya bisa berharap kamu tidak pergi.
Nanti tetaplah di sana aku pasti sangat membutuhkanmu.
ketahuilah bahwa aku tidak akan selamanya kaya,
aku tidak akan selamanya berpangkat.
Suatu saat Tuhan akan melenyapkan materiku
dan disisakannya aku selembarkain suci untuk beribadah dan berdoa.
Di waktu itulah aku ingin kamu melihatku yang sebenarnya
dan hanya bisa berharap kamu tidak pergi.
Nanti tetaplah di sana aku pasti sangat membutuhkanmu.
Untuk Matahariku,
Jikalau
kamu mencintaiku karena kebaikanku,
ketahuilah bahwa aku tidak selamanya bersih,
aku tidak akan selamanya mulia.
Suatu saat Tuhan akan menguji kesabaranku.
Amarah, cemburu, mengaburkan pandanganku dan membuatku menyakitimu.
Di waktu itulah aku ingin kamu melihatku yang sebenarnya
dan hanya bisa berharap kamu tidak meninggalkanku.
ketahuilah bahwa aku tidak selamanya bersih,
aku tidak akan selamanya mulia.
Suatu saat Tuhan akan menguji kesabaranku.
Amarah, cemburu, mengaburkan pandanganku dan membuatku menyakitimu.
Di waktu itulah aku ingin kamu melihatku yang sebenarnya
dan hanya bisa berharap kamu tidak meninggalkanku.
Jikalau kamu mencintaiku karena alasan apapun,
apapun itu tapi bukan karena Tuhan, aku takut.
Aku takut bila aku cuma bisa mencint
aimu di dunia.
aimu di dunia.
Aku takut tidak bisa menjagamu seutuhnya.
Aku takut rasa ini cuma sementara.
Rasa yang hanya terlintas dari mata yang takjub mengamati setiap emosimu.
dari telinga yang terbuai setiap detik kata-kata indahmu.
dari hati yang tidak berhenti mencarimu.
Rasa yang muncul dari diammu.
dari suaramu.
Aku takut
Aku takut
Jadi izinkanlah aku berdoa pada Yang di Atas.
Agar Dia melindungi kita.
Agar Dia merahmati setiap langkah kita.
Agar Dia yang menyimpan rasamu.
dan rasaku
Dan biarlah Ia menutup rapat-rapat.
Biarlah sesuatu yang berharga dijaga oleh Sang Pemilik Keindahan.
Hingga saatnya nanti.
Hingga saatnya kamu menjemputku di rumahku.
Hingga saatnya kamu membawaku ke pelukanmu.
by: Ovindra El Rachmalisa
Twitter: @ovindraER
Email: ovindraer@yahoo.com
No comments:
Post a Comment