Dulu bagiku jodoh bukan sebuah misteri, tapi sesuatu yang diusahakan untuk dicari. Kisah-kisah epic soal jodoh, dalam pikiran sederhanaku itu hanya ada dalam film, sinetron, novel atau mungkin hanya dirasakan oleh segelintir orang. Sepemahamanku, dua orang yang ditakdirkan menjadi satu (berjodoh), harus memiliki chemistry yang dibangun tidak hanya dalam sekejap, tapi butuh proses, butuh waktu, dan butuh banyak pengorbanan.
Tapi itu dulu. Aku yang sekarang tersadar akan perspektif jodoh yang lebih lengkap, utamanya dari perspektif agamaku, Islam. Ya, pasangan hidup memang harus dicari (ikhtiar), tapi di sana juga ada misteri (takdir). Chemistry wajib dibangun, tapi tidak harus terhimpun utuh dan sempurna sebelum ditakdirkan untuk berjodoh, karena chemistry bisa diramu dengan lebih berwarna, dengan banyak letupan yang mengejutkan, selepas akad nikah terucap.
Sebenarnya aku diberikan kesempatan oleh Allah untuk bisa belajar lebih dini soal konsep jodoh, ketika aku menyaksikan sendiri adik kandungku yang sudah berpacaran selama 6 (enam) tahun, kemudian kandas di tengah jalan dan kemudian berjodoh dengan orang lain. Dari situ, harusnya aku belajar soal arti dan hakikat jodoh yang sebenarnya. Tapi takdir berkata lain, aku pun harus merasakan pahitnya kandas berpacaran, bahkan lebih parah, sudah akan melangkah ke pelaminan, namun ternyata belum ditakdirkan bersama.
Experience is the best teacher, begitu kata pepatah. Seseorang mungkin tidak akan benar-benar tersadar jika belum diajari oleh pengalamannya sendiri. Tapi, saya berharap anda pembaca yang budiman, tidak termakan bulat-bulat pepatah ini. Pengalaman yang dimaksud, tidak harus kita yang mencicipi tapi bisa juga dari pengalaman orang lain. Di blog ini, aku mencoba untuk share pengalamanku dan pengalaman adik kandungku dalam mencari jodoh. Semoga pengalaman kami, bisa menjadi pembelajaran bagi penulis pribadi dan pembaca sekalian.
Nantikan cerita kami di postingan selanjutnya ya, ini baru prolog. Sabar, the show must go on! Hehehe.
Ini saya sisipkan foto dengan istri yang syahhh ya, selepas akad. Yang pengen segera akad, jangan ngiler. Hahaha.
Lokasi: Masjid Raya Pase, Panton Labu, Aceh Utara.
Kalau ini foto adik saya waktu dihalalkan hehe. Lebih hot kan?
No comments:
Post a Comment