Hari itu...
Hari Selasa. 3 Februari 2015,
Jam 15.25,
di kantor PT Tirta Investama {Danone Aqua), Pulogadung, Jakarta Timur
Hari ke-2 bekerja sebagai MT Star Danone Aqua,
"Hah! Ada miscall dari 021-29600000. Nomor siapa ini?," batinku
Setelah meminta bantuan mbah google, terungkap bahwa yang baru saja menelponku tadi adalah...
OJK!!!
***
Masuk di jurusan Ekonomi Islam Universitas Airlangga, membuatku memiliki spirit yang tinggi dalam memperjuangkan Ekonomi Islam agar dapat tumbuh subur dan menjadi primadona di Indonesia. Jadi jangan heran jika selama kuliah, aku selalu berusaha untuk meng-improve ilmu dan pengetahuan yang berkaitan dengan Ekonomi Islam. Aku juga bersemangat dan antusias dalam memproduksi berbagai karya ilmiah, mengikuti dan menjuarai berbagai lomba. Selain itu, aku bersama teman-teman seperjuangan juga sempat merancang dan menyelenggarakan berbagai even yang bertujuan untuk mengenalkan dan memperdalam Ekonomi Islam. Yang nggak kalah penting, pastinya aku pun aktif berorganisasi baik itu di level universitas maupun yang sifatnya sosial kemasyarakatan. Pokoknya apapun deh aktivitas yang tujuannya mengembangkan Ekonomi Syariah pasti akan menjadi sangat menarik buatku.
Sampai kemudian di akhir masa kuliah, spirit itu masih tetap menyala-nyala. Itu tercermin dari sikapku dan prinsipku yang begitu antipati terhadap tawaran dari lembaga-lembaga yang tidak syar'i (tidak sesuai dengan syariah Islam, contoh: Lembaga keuangan konvensional, Perusahaan yang memproduksi atau bergerak di sektor haram, dll). Mungkin kalau sekedar mengikuti tes bolehlah, tapi kalau sampai diminta untuk menandatangani kontrak, hmmmmm.... Aku bakal mikir ribuan kali bahkan mungkin jutaan kali untuk melakukannya. *Mikiiiiiiirrrrr!!!* gitu kata Cak Lontong. Hehehe.
Singkat cerita, setelah menyandang gelar Sarjana Ekonomi Islam (S.EI), aku sudah mempunyai skala prioritas dalam menentukan tempatku bekerja nanti. Di tempat tertinggi, ada OJK kemudian BI. Di bawahnya ada MT-MT (Management Trainee), ODP-ODP(Officer Development Program), ataupun jalur-jalur bergengsi yang lain yang ditawarkan berbagai perusahaan untuk akselerasi karir.
Kenapa OJK ada di prioritas utama? Karena saya yakin dengan masuk OJK, pengetahuan dan ilmuku tentang Ekonomi Syariah / Ekonomi Islam akan sangat bermanfaat bahkan dapat meningkat pesat. OJK yang segala aktivitasnya related dengan keuangan tentunya akan sangat membutuhkan sumber daya yang capable dalam bidang keuangan. Untuk itu OJK juga akan selalu berusaha meningkatkan skill SDM mereka agar dapat menjalankan fungsi dan tugas OJK dengan sebaik-baiknya.
Selain itu, OJK sebagai regulator dan pengawas di dunia keuangan pastinya memiliki peran dan posisi yang sangat strategis dalam mendukung penuh perkembangan Ekonomi Syariah di Indonesia. Sesuai banget kan, dengan spirit, semangat, visi dan misiku. Sementara jika aku memutuskan untuk bekerja di Danone, aku takut ilmu Ekonomi Islam yang telah aku pelajari selama 4 tahun lama-kelamaan akan terkikis habis oleh waktu. Tapi ini bukan berarti aku tidak senang bekerja di Danone. Sejujurnya aku sangat menikmati momen-momenku bersama teman-teman di Danone hanya saja Allah mungkin menginginkanku untuk tetap memperjuangkan Ekonomi Islam di OJK. Hehehe.
***
Untuk mewujudkan mimpiku bergabung di OJK maka aku pun rajin menggali informasi dari kakak kelasku yang sudah diterima di OJK / BI. Aku berharap dengan begitu aku akan dengan mudah tahu kapan OJK melaksanakan rekrutmen. Sayangnya OJK membuatku harus menunggu. Pengennya sih setelah lulus langsung ada rekrutmen OJK, karena denger-denger proses rekrutmen OJK membutuhkan waktu yang panjang, sehingga kalau rekrutmen masih agak jauh dari waktu lulus, pastinya aku harus menunggu lebih lama untuk menjadi bagian dari OJK.
Dari informasi yang telah kuhimpun, rekrutmen diprediksi akan dilaksanakan pada pertengahan tahun atau bahkan akhir tahun. Sementara di awal tahun aku sudah dinyatakan lulus dan diamanahi menyampaikan Valedictorian Speech di depan Rektor, Dekan, Staf Universitas, dan ribuan wisudawan yang pada saat itu hadir dalam acara Graduation Ceremony di ACC (Airlangga Convention Centre). Itu artinya, aku harus menunggu setidaknya 4 - 6 bulan agar dapat mengikuti rekrutmen OJK.
4 - 6 bulan bukan waktu yang sebentar. Maka dari itu, aku menyusun beberapa strategi untuk tidak hanya wasting time menunggu tapi juga bisa mengisi waktu dengan sebaik-baiknya agar nantinya terbiasa dengan situasi dan kondisi seleksi OJK yang ketat dan menguras tenaga. Apa saja strateginya? Nih, simak baik-baik ya hehehe.
Pertama.
Aku tetap dan selalu berhubungan baik, keep in touch, jalin komunikasi, serta menggali informasi sebanyak-banyaknya dari kakak kelasku yang sudah diterima di OJK ataupun BI. Hal ini akan sangat berguna untuk berjaga-jaga jika ternyata ada perubahan jadwal atau sistematika tes yang telah diprediksi. Yang paling asyik sebenarnya, dengan berkonsultasi dengan mereka, kita tidak lagi merancang strategi-strategi sendirian. Pasti ada sumbangsih ide maupun saran dari mereka.
Kedua.
Mengikuti berbagai seleksi yang diselenggarakan berbagai perusahaan atau institusi lain khususnya jalur-jalur MT, ODP, atau yang sejenis. Dari sini, aku berharap dapat merasakan atmosfer berkompetisi yang ketat dan menantang. Sudah menjadi rahasia umum jika kita mengikuti seleksi BI atau OJK kita akan masuk dalam sebuah pertarungan yang highly competitive. For your information, pada batch 2 PCS yang aku ikuti ini, if I'm not mistaken, total pendaftar ada lebih dari 65.000 peserta dari seluruh Indonesia, sementara yang diterima hanya sekitar 200an orang. Itu artinya satu orang harus menyisihkan sekitar 300 orang. Bayangkan betapa ketat dan ngerinya kompetisi dalam seleksi masuk ke OJK.
Ketiga.
Tetap update dengan berita-berita seputar ekonomi, bisnis, dan keuangan, khususnya yang syariah (karena aku lulusan Ekonomi Islam). Untuk stay update, aku sampai berlangganan tabloid dan majalah kontan. Aku juga berusaha untuk sesekali mengunjungi perpus BI di Surabaya. Bagi yang sudah pernah ke Surabaya, rugi banget kalau sampai belum berkunjung ke perpus BI. Tempatnya nyaman banget buat baca-baca ataupun mengerjakan tugas. Koleksi buku, majalah, dan koran di sana juga terbilang lengkap. Pastinya tempat ini sangat ideal bagi mereka yang haus ilmu. Hehehe. Oh ya, jangan lupa juga untuk selalu interested ketika membaca berita-berita di koran, majalah, ataupun website khususnya yang terkait dengan ekonomi, bisnis, maupun ke OJK-an.
Keempat.
Menggalang do'a. Baik itu dari diri sendiri, orang tua, saudara, dosen, maupun teman-teman. Tanpa adanya do'a mustahil kesuksesan kita akan berdampak positif dalam hidup kita. Dengan adanya do'a kita percaya bahwa yang Maha Mengatur akan menentukan jalan yang terbaik untuk kita.
***
Broadcast BBM, Line, dan berbagai media sosial yang lain begitu nyaring terdengar waktu itu. Ya! Seleksi OJK sudah dibuka! Jujur waktu itu aku juga sedang hectic dengan beragai rekrutmen lain yang sedang berlangsung. Jadi, aku sempat mengulur-ulur pendaftaran onlineku di ppm-karir.com. Pendaftaran onlineku baru benar-benar kelar pada saat H-1 pendaftaran di tutup. Hahaha. This is the real example of the power of kepepet
Tanggal 16 atau 17 Oktober 2014, sesuai rencana OJK melalui vendornya PPM mengumumkan hasil seleksi administrasi. Alhamdulillah, aku dan mayoritas temanku yang mendaftar OJK, lolos pada seleksi ini. Tepat pada hari H pelaksanaan Psikotes 1 (tahap ke 2) ini, rasanya sering banget menyapa, bertemu, dan ngobrol bareng teman-teman semasa kuliah, baik itu kakak kelas, maupun yang seangkatan. Banyak dari mereka terlihat lalu-lalang di tempat tes. Tapi ternyata, ketika diumumkan hasil dari tahap kedua itu, sungguh mengejutkan! Mayoritas dari teman-temanku itu dinyatakan belum berjodoh dengan OJK. Hanya segelintir dari begitu banyak temanku yang mampu melanjutkan langkahnya pada tahap ketiga. Sediiih... :(
Hasil analisis pribadiku mengenai tahap kedua menyebutkan bahwa, kebanyakan dari mereka yang lolos adalah mereka yang sudah berpengalaman dalam berbagai tes atau seleksi di banyak perusahaan. Pun sebaliknya, mereka yang belum berjodoh, kebanyakan adalah mereka yang baru saja lulus. Yang lebih ekstrim ternyata ada juga dari mereka yang menjadikan tes OJK adalah tes rekrutmen pertama alias belum pernah merasakan sama sekali tes rekrutmen perusahaan sebelumnya. Itu artinya mereka yang tidak lolos kebanyakan belum berpengalaman dalam mengerjakan tes-tes seleksi perusahaan khususnya psikotes.
Dalam tahap ketiga (Psikotes 2, TPU, dan Bahasa Inggris), psikotesnya mirip dengan psikotes tahap kedua. Hanya saja tingkat kesulitannya jauh lebih tinggi. Selain itu, kita juga diminta untuk menggambar rumah, pohon, dan orang, serta ada juga tes Wartegg. Untuk tes TPU (Pengetahuan umum seputar Ekonomi dan OJK), selama kamu punya basic ekonomi yang baik serta nggak bosen-bosen buat baca-baca secara komprehensif mengenai OJK dan tetek bengek-nya maka kamu hanya akan menemui sedikit kesulitan dalam tes ini alias lancar bana! Yang terakhir, yakni Bahasa Inggris. Yap! ini adalah fase yang paling melelahkan.
Coba bayangkan, dari pagi sampai siang tanpa jeda kita sudah mengerjakan banyak tes yang menguras konsentrasi dan tenaga, Eh ternyata langsung dilanjut dengan tes Bahasa Inggris yang waktu itu reading-nya benar-benar horor! Banyak Vocabularies yang sama sekali tidak familiar sehingga butuh perjuangan ekstra keras dalam menganalisis bacaan tsb. Ibarat handphone, maka kita peserta yang mengerjakan tes Bahasa Inggris waktu itu hanya memiliki daya 5% alias low-batt. Yang lebih menyesakkan adalah ketika mengetahui fakta bahwa di beberapa kelas yang lain / tempat tes yang lain, peserta yang TOEFL ITP-nya sudah di atas 500 diperbolehkan untuk tidak mengikuti tes Bahasa Inggris. Aaaaarrrrrggggghhhhh!!! TOEFL ITP-ku juga di atas 500!! Jadi buat apa sebenarnya aku bersusah payah mengerjakan tes itu? Yah tanya saja pada PPM yah. Hehehe.
Coba bayangkan, dari pagi sampai siang tanpa jeda kita sudah mengerjakan banyak tes yang menguras konsentrasi dan tenaga, Eh ternyata langsung dilanjut dengan tes Bahasa Inggris yang waktu itu reading-nya benar-benar horor! Banyak Vocabularies yang sama sekali tidak familiar sehingga butuh perjuangan ekstra keras dalam menganalisis bacaan tsb. Ibarat handphone, maka kita peserta yang mengerjakan tes Bahasa Inggris waktu itu hanya memiliki daya 5% alias low-batt. Yang lebih menyesakkan adalah ketika mengetahui fakta bahwa di beberapa kelas yang lain / tempat tes yang lain, peserta yang TOEFL ITP-nya sudah di atas 500 diperbolehkan untuk tidak mengikuti tes Bahasa Inggris. Aaaaarrrrrggggghhhhh!!! TOEFL ITP-ku juga di atas 500!! Jadi buat apa sebenarnya aku bersusah payah mengerjakan tes itu? Yah tanya saja pada PPM yah. Hehehe.
Alhamdulillah, aku masih diizinkan oleh-Nya untuk melangkah ke tahap selanjutnya yakni FGD (Focus Group Discussion). Teman-teman sesama jurusan Ekonomi Islam yang waktu itu lolos yang aku tahu hanya satu orang yakni Ajeng Dwianita (Tita). Jadi praktis wakil Ekonomi Islam Unair waktu itu hanya tersisa dua orang. Tapi ternyata aku salah, ketika akan menuju ke toilet di tempat tes aku dibikin kaget sekaligus gembira karena secara nggak sengaja aku bertemu dengan seseorang yang tak asing lagi bagiku. Dialah mbak Elok Wahyuningtyas, kakak kelasku di jurusan Ekonomi Islam. Sering aku berkecimpung dalam satu kegiatan bersamanya dulu semasa kuliah. Namun ketika dia lulus, aku hampir tidak mendengar kabarnya lagi. Alhamdulillah, ternyata wakil Ekis ada 3 orang sampai tahap ini.
Dari 3 orang tersebut, hanya aku yang masuk di kloter kedua dalam tes FGD ini. Lainnya, mbak Elok dan Tita, ada di kloter pertama. Kloter pertama dijadwalkan pagi waktu itu, sementara kloter kedua jadwalnya ditempakan di siang bolong. Berhubung aku memutuskan datang lebih awal, akhirnya aku bisa bertemu dengan mbak Elok. Sejak saat itu aku terus menjaga komunikasi dengan mbak Elok.
Konsekuensi datang awal di kloter kedua adalah menunggu kloter pertama selesai. Sambil menunggu aku berbincang-bincang dengan teman-teman sesama kloter kedua. Kebetulan waktu itu Mas Luki, yang pernah bertemu di tes MT Danone, sama-sama ada di kloter kedua. Jadi sambil menunggu aku banyak ngobrol dengannya.
Ketika kloter pertama selesai, kulihat Tita yang pertama kali keluar. Kemudian kami sempat berbincang sejenak.
"Gimana Tita FGD-nya?"
"Enak-enak to, kamu pasti bisa. Gampang kok! Eh, tapi maaf ya aku lagi keburu-buru to."
"Oh oke oke Tita. Hati-hati ya!"
Amiiiiiin... Semoga Tita memang benar. Hehehe.
Amiiiiiin... Semoga Tita memang benar. Hehehe.
Giliran kloter kedua pun tiba. Ternyata sebelum FGD dimulai, kita diminta untuk mengerjakan semacam behavioral test. Honestly, There is no preparation to face that kind of test. Not at all! Jadi 100% bondo nekat alias bonek! Penasaran dengan tes macam apakah ini? Hehe. Sabar ya. Pasti aku jelasin kok habis ini.
Jadi, behavioral test itu adalah tes yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab dengan pengalaman nyata yang pernah kamu alami. Untuk menjawabnya kita diharamkan untuk memanipulasi, berkhayal, bahkan hanya sekedar berencana. Itu pure adalah hasil usaha yang pernah kamu lakukan atau hal-hal yang pernah kamu jalani.
Apa aja emang pertanyaannya? Pertanyaannya meliputi bagaimana kamu menghadapi tantangan terbesar dalam hidupmu, bagaimana kamu menghadapi konflik dan mengatasinya, apa prestasi tertinggi kamu dan bagaimana kamu mencapainya, bagaimana kamu menghadapi situasi ketika kamu diajak untuk melakukan sesuatu yang mengorbankan integritas atau kejujuran kemudian bagaimana kamu mengatasinya, dsb. Alhamdulillah tsumma Alhamdulillah, aku tidak begitu mengalami kesulitan ketika menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut karena situasi-situasi yang ditanyakan hampir semuanya pernah aku alami baik itu semasa kuliah, mengikuti organisasi, maupun berinteraksi dengan lingkungan dan masyarakat.
Apa aja emang pertanyaannya? Pertanyaannya meliputi bagaimana kamu menghadapi tantangan terbesar dalam hidupmu, bagaimana kamu menghadapi konflik dan mengatasinya, apa prestasi tertinggi kamu dan bagaimana kamu mencapainya, bagaimana kamu menghadapi situasi ketika kamu diajak untuk melakukan sesuatu yang mengorbankan integritas atau kejujuran kemudian bagaimana kamu mengatasinya, dsb. Alhamdulillah tsumma Alhamdulillah, aku tidak begitu mengalami kesulitan ketika menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut karena situasi-situasi yang ditanyakan hampir semuanya pernah aku alami baik itu semasa kuliah, mengikuti organisasi, maupun berinteraksi dengan lingkungan dan masyarakat.
Selepas tes tersebut, ada jeda waktu sekitar 20 menit yang dilanjut dengan FGD. Pada waktu FGD kita dikelompokkan dalam suatu kelompok-kelompok kecil, di mana satu kelompok berisi 6 orang. Setelah berkumpul dengan kelompoknya, kita diminta untuk membaca artikel tentang beberapa masalah yang saat ini dihadapi oleh OJK. FGD ini terbilang unik dan berbeda dibanding FGD pada umumnya di mana masing-masing peserta diberi sebuah bacaan. Dari bacaan tersebut masing-masing dari kita memiliki tugas untuk menyelesaikan sebuah masalah yang telah ditentukan, di mana masalah tersebut pasti berbeda dengan yang diberikan kepada peserta yang lain. Tujuan dari diskusi itu adalah menentukan 3 masalah utama yang harus diselesaikan, kemudian kita diminta menentukan urutan dari 3 masalah tersebut mana yang paling urgent dan paling menjadi priority untuk dituntaskan. Semakin tinggi tingkat prioritasnya, semakin tinggi poin yang akan didapat dari peserta tersebut, begitu kata Bapak Pengawas. Bingung ya? Hehehe. Ini nih aku kasih ilustrasinya.
Peserta 1 ---> Masalah A
Peserta 2 ---> Masalah B
Peserta 3 ---> Masalah C
Peserta 4 ---> Masalah X
Peserta 5 ---> Masalah Y
Peserta 6 ---> Masalah Z
Hasil diskusi urutan Priotitas adalah sebagai berikut:
1. Masalah Y
2. Masalah C
3. Masalah A
Maka yang paling tinggi mendapat poin adalah peserta 5, kemudian peserta 3, dan peserta 1.
Masih bingung? Hahaha. Ya sudah. Kembali mendongeng saja kalau begitu.
Keluar dari ruangan diskusi, kita tidak langsung pulang ternyata. Kita lagi-lagi masih harus melakukan sesuatu yakni mengisi form review tentang proses dan hasil diskusi. Ada hal lucu terkait dengan pengisian form ini. Hehehe. Seingatku di dalam form itu ada sebuah pertanyaan tentang siapakah peserta diskusi yang paling menyebalkan dan menghambat jalannya diskusi. Maka langsung kujawab si "Z", karena memang selama diskusi dia sangat annoying. Ah, sudahlah membahas dia hanya menambah dosa. Wkwkwk, Hikmahnya adalah, jika kamu menghadapi tes FGD jangan jadi sosok menyebalkan. Siapa tahu ada form seperti yang ada pada tes OJK ini.
Apakah sosok menyebalkan yang ada pada FGD itu akhirnya lolos ke tahap selanjutnya yakni interview user? Jawabannya adalah tidak.
***
Selepas FGD, aku, mbak Elok, dan Tita masih sering saling mengontak. Termasuk ketika ada informasi mengenai acara seminar tentang Ekonomi Syariah di Surabaya yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia bersama OJK. Aku mengajak mereka berdua untuk datang, tapi yang bisa hanya mbak Elok, sementara Tita berhalangan hadir. Seminar yang jadi satu dalam rangkaian acara ISEF (Indonesia Sharia Economic Festival) ini mengundang berbagai pakar Ekonomi Syariah yang sudah kondang namanya di seantero negeri ini, sebut saja Bapak Syafi'i Antonio, Bapak Adiwarman Karim, dan Bapak Profesor Soeroso Imam Zadjuli. Dari beliau-beliau ini juga akhirnya aku mendapat bekal yang berharga dan akan sangat berguna ketika interview user.
***
Masih ingat dengan empat strategi di atas? Strategi keempat adalah menggalang do'a. Ketika diumumkan lolos ke tahap interview user, aku dan mbak Elok pun memutuskan untuk bersilaturahim ke kampus menemui dosen-dosen guna meminta do'a dari beliau-beliau. Ada satu hal yang menarik ketika penggalangan do'a ini. Ini terjadi ketika aku selesai menunaikan Shalat Dhuhur di Masjid Nuruzzaman Airlangga. Di sana aku tak sengaja bertemu dengan 2 orang adik kelasku yang masih kuliah. Mereka bercerita tentang perkuliahan mereka. Aku pun bercerita bahwa aku sedang mengikuti seleksi OJK dan alhamdulillah lolos sampai interview user. Nah, ditengah obrolan, ada yang nyeletuk
"Mas, di salah satu perkuliahan kita, pernah ada seorang dosen yang bercerita tentang pengalamannya mengikuti seleksi OJK. Dosen ini lulusan Ekis Unair mas, angkatan 2006."
"Oh ya? Terus gimana cerita beliau?"
"Begini, menurut beliau, waktu itu beliau gagal pada interview user karena satu pertanyaan."
"Apa itu?"
"Beliau ditanya, kamu kan lulusan Ekonomi Islam, apa kamu mau nanti di OJK ditempatkan di unit atau bagian konvensional?"
"Wah, pertanyaan menarik tuh. Terus, terus, beliau jawab apa?"
"Beliau jawabnya gini mas, Yah, saya profesional saja pak. Yang artinya beliau mau untuk ditempatkan di konvensional. Ini yang menurut beliau harus dievaluasi bersama khususnya bagi lulusan ekis yang ingin mendaftar ke OJK. Jadi kalau menemui pertanyaan seperti itu, kita harus berpegang teguh pada idealisme kita alias jangan mau ditempatkan di konvensional."
"Oh gitu ya. Iya juga sih. Cuma kayaknya aku punya jawaban yang actually ini bukan jawaban terbaik, tapi at least lebih baik."
"Gimana mas emang?"
"Gini, kalau aku menemui pertanyaan seperti itu, aku akan jawab, sebagai lulusan Ekonomi Islam, saya akan sangat senang jika ditempatkan di unit Syariah, namun jika memang di unit konvensional membutuhkan saya, sementara tidak ada orang lain yang bisa mengerjakan pekerjaan itu selain saya, maka saya akan bersedia ditempatkan di sana karena situasi seperti ini dapat dikategorikan sebagai situasi darurat. Di mana menurut ajaran Islam, dalam kondisi darurat maka yang haram dapat berubah jadi halal."
"Wah mantab mas! Sip sip!"
"Hehe, asal kamu tahu aja dek, tidak salah sebenarnya memegang teguh prinsip syariah dan menunjukkan idealisme kita. Tapi saat interview, idealisme kita harus dibungkus lebih cantik lagi. Oke oke?"
Selepas aku berbincang-bincang dengan dua adik kelasku itu, ternyata sudah ada dua missed call dari Mbak Elok. Hehehe. Aku lupa kalau dia sudah menungguku di ruang dosen. Langsung saja setelah dari masjid aku menuju ke tempat Mbak Elok berada. Di sana aku berbagi dan menceritakan hasil diskusiku di masjid tadi kepada mbak Elok.
***
Saat interview user, lagi-lagi kita dibagi menjadi 2 kloter di 2 hari yang berbeda. Kloter pertama hari pertama, kloter kedua hari kedua. Seperti biasa, aku kebagian kloter kedua sementara mbak Elok pada kloter pertama. Tapi aku memutuskan untuk datang pada hari pertama interview user yakni pada saat giliran kloter pertama. Niatku adalah untuk mensurvey situasi dan kondisi, serta latihan interview bersama Mas Luki yang alhamdulillah lolos juga ke interview user.
Namun aku harus mengubur keinginanku untuk latihan interview karena kebetulan waktu itu Mas Luki sedang sibuk, jadi dia tidak bisa datang ke tempat interview. Ya sudah, setelah aku survey tempat, aku sempatkan ngobrol dengan peserta-peserta yang ada di kloter pertama waktu itu termasuk bersama mbak Elok. Dari hasil obrolan itu ternyata aku dapat info yang sangat berguna yakni tentang keberadaan sebuah grup Whats App tempat berkumpul para OJKers (peserta yang sedang mengikuti seleksi OJK) dari seluruh Indonesia.
Selain itu, ada juga yang membuatku merinding. Ketika mbak Elok maju interview aku masih menunggu di luar dan ngobrol dengan peserta lain. Nah, ketika mbak Elok keluar, dia bilang bahwa dia disuguhi pertanyaan yang sama persis, ya! sama persis dengan pertanyaan yang kita diskusikan sewaktu menggalang doa di kampus tentang mau kah ditempatkan di unit konvensional.
"Loh mbak, trus Mbak Elok jawabnya gimana?"
"Ya sama persis to. Kayak yang kamu bilang."
"Trus si usernya gimana mbak?"
"Ya, manggut-manggut aja sih to. Hehehe"
Alhamdulillah. Semoga ini pertanda kalau jawaban itu sesuai dengan apa yang diharapkan user.
Di hari kedua, setelah tiba giliranku, aku diberi pertanyaan seputar kegiatan selama di kampus, kemudian mereka juga sempat menguji kompetensiku tentang Ekonomi dan Perbankan Syariah. Untung saja ada materi yang aku dapat dari seminar bersama Pak Adiwarman Karim, sehingga jawabanku menjadi agak berbobot. Hehehe. Oh ya jangan lupa juga pelajari sampai hafal di luar kepala mengenai nilai, fungsi, dan tugas OJK.
Tapi ada satu momen yang menggelikan bersama user yakni ketika user bertanya,
Tapi ada satu momen yang menggelikan bersama user yakni ketika user bertanya,
"Kamu punya kakak kelas yang diterima di OJK?"
"Ya, ada."
"Siapa namanya?"
"Mbak Nadhifa."
"Gimana pendapatnya tentang OJK?"
"Emmm... dia bilang, cepet menyusul ya to di OJK."
"Hahaha..."
Yap. Akhirnya kita tertawa bersama.
Alhamdulillah, ternyata aku dan mbak Elok diizinkan oleh-Nya lolos ke tahap terakhir yakni medical check up dan tes MMPI (kejiwaan).
Tahap terakhir dilaksanakan di Laboratorium Kimia Farma (Medcheck) dan Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim (MMPI) Surabaya. Sejujurnya aku memang tidak terlalu mempersiapkan tes ini karena memang tidak terlalu membutuhkan skill, pengetahuan, maupun persiapan yang terlalu ribet. Hanya olahraga teratur dengan bermain futsal bersama anak-anak di kampung, ditambah dengan pola makan yang lebih diatur. Sudah. No more. Sempat memang ingin memeriksakan diri ke sebuah laboratorium, cuma waktu itu kebetulan orang tua lagi butuh duit. Jadi ya, nggak sempet deh buat check up sendiri. Hehehe.
Sampai di tempat tes, aku terkejut bukan main. Di tahap interview user, Surabaya masih menempatkan 72 orang wakilnya. Sementara waktu medcheck, hanya tersisa 9 orang di absen. Sementara yang datang hanya 8 orang, karena yang 1 orang lagi itu sudah terlanjur tanda tangan kontrak dengan BRI. Melihat jumlah peserta yang hanya tersisa delapan orang di Surabaya, kami semua optimis kalau kita semua dapat sama-sama diterima di OJK.
Kalian yang pernah membaca artikelku yang berjudul "Never Lose Your Hope: Perjuangan Lulus Rekrutmen MT Star Danone" pasti tahu apa hasil pengumuman dari medcheck OJK. Hehehe. Yap! TIDAK LOLOS! Sedih? Ya iya lah pake banget.
Tapi Allah berkehendak lain ternyata. Walaupun dinyatakan tidak lolos di pengumuman medcheck, tapi pada 3 Februari 2015, OJK mencoba menghubungiku. Sayang seribu sayang, aku waktu itu sedang sibuk di kantor Danone, jadi nggak sempet angkat telepon dari OJK. Akhirnya aku coba buka grup Whats App ternyata benar, di sana ada informasi bahwa OJK memanggil beberapa peserta yang tidak lolos. Untung di sana juga ada nomor extension bagian rekrutmen OJK, jadi bisa langsung mengetahui informasi bahwa ternyata memang benar aku dinyatakan lolos dan diterima di OJK!
Ucapan syukur tak henti-hentinya aku ucapkan. Papa, mama, adek, keluarga, semua kebagian kabar gembira ini. Sungguh aku nggak nyangka banget kalau akhirnya OJK masih mau memanggilku lagi dan menyatakan diterima. Aku hanya perlu melengkapi berkas-berkas seperti ijazah, transkrip, dsb. Untungnya dari pihak Danone tidak menahan ijazah ataupun memberikan penalti untukku yang memutuskan resign. Mereka hanya memintaku memenuhi prosedur resign seperti membuat surat dan matur pada bos serta HRD.
Dari info di grup WA, ada sekitar 5 orang yang dipanggil lagi. Esoknya aku janjian dengan Mas W (beliau meminta namanya dibuat inisial saja) dan Mbak Antie dari Semarang. Kita bertiga sepakat bertemu di halte Busway Gambir. Kebetulan karena Mas W adalah orang Jakarta dan kantornya relatif dekat dengan kantor Danone, aku pun akhirnya ijin dari kantor untuk keluar sebentar mengurus pemberkasan OJK dan langsung menuju kantor Mas W untuk berangkat bersama menuju Gambir. Kita pun bertemu, dan akhirnya sampai di kantor OJK tempat pemberkasan, tepatnya di lantai 6 gedung D Bank Indonesia.
Sejujurnya berkas yang aku bawa saat itu masih terbatas, hanya Ijazah dan Transkrip. Selebihnya aku inginnya menyusul. Sementara 2 temanku itu, si mas W dan mbak Antie hampir semuanya lengkap. Tapi ternyata karena waktu sudah menunjukkan pukul 3 sore, akhirnya kita bertiga diminta kembali lagi besok. Hahaha sedikit kesal sih, cuma nggak papa, lumayan bisa bertemu dengan sesama PCS yang senasib pernah ditolak dan patah hati dengan OJK. Keluar dari kantor OJK kita memutuskan untuk makan di Sarinah, tepatnya di Bakmi GM. Selesai makan, kita menuju mall sarinah untuk berbelanja beberapa kebutuhan.
Berangkat merantau ke Jakarta aku nggak kepikiran sama sekali untuk bawa kemeja putih polos dan dasi merah. Jadi pastinya untuk persyaratan OJK yang meminta pas foto dengan hem putih dan dasi merah, nggak bisa langsung kupenuhi. Tapi, siasat dan akal bulus selalu ada jika kita kepepet. Batas terakhir pengumpulan adalah besoknya. Aku di sarinah diingatkan oleh Mbak Antie untuk membeli dasi merah dan kemeja putih polos. Yup kita pun menuju ke tempat yang menjual barang-barang tsb. Dasi merah dapat, tapi di tempat kemeja putih aku dapat perlakuan yang tidak mengenakkan dari sang SPG. Langsung saja aku mengambil salah satu kemeja putih dan bertanya letak kamar pas.
Hidup ini harus selalu goal oriented. Termasuk ketika akan membeli kemeja putih ini. Setelah kupikir-pikir tujuanku membeli hem putih ini hanya untuk pas foto. Ya sudah sesampai kamar pas, aku minta tolong Mas W untuk ikutan masuk. Hahaha. Dua lelaki dalam satu kamar pas. Apa kira-kira yang kita lakukan? Wkwkwk. Di dalam kamar pas aku coba memakai hem putih itu sekaligus dasi merahnya. Dan kemudian... Jepret jepret. Hahaha. Kamar pas jadi studio foto! Lumayan. Bisa berhemat sekitar 400 ribu. Keluar dari kamar pas langsung saja aku taruh begitu saja kemeja putih itu di tempatnya semula.
Malamnya aku menginap di kosan Mas W. Di sana aku dibantu untuk mempersiapkan persyaratan yang lain. Besok paginya aku dan mas W menuju ke tempat print dulu untuk mencetak foto dan keperluan yang lain. Alhamdulillah ketika sampai kantor OJK kita diterima dengan baik, diberi briefing singkat mengenai isi kontrak. Kami pun menyerahkan persyaratan-persyaratan yang diminta oleh OJK untuk pemberkasan. Walaupun memang nggak semua dari kami lengkap persyaratan yang dibawa, tapi alhamdulillah OJK masih memberi kompensasi. Jadi sebelum tanda tangan kontrak tanggal 23 Februari 2015, kita diminta untuk melengkapi seluruh persyaratannya.
Yap beginilah kira-kira cerita yang bisa aku bagi mengenai rekrutmen PCS OJK. Semoga di OJK, aku dan seluruh teman-teman di sini mampu membuat OJK menjadi institusi yang menjalankan fungsi dan tugasnya dengan sebaik-baiknya. Semoga juga kami dapat berkolaborasi dengan seluruh elemen baik itu di internal OJK maupun di luar OJK untuk dapat bersama mengembangkan Ekonomi Syariah di Indonesia, agar dapat terwujud sebuah perekonomian yang adil, memakmurkan, dan sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Aku berdoa dan berharap pada seluruh pembaca, khususnya yang memang benar-benar ingin bergabung di OJK, semoga tulisan ini dapat memberikan inspirasi bagi kalian. Jika terdapat banyak salah kata, salah ketik, salah sangka, dan salah-salah yang lain mohon dimaafkan. Jika terdapat kebaikan itu semua datangnya hanya dari Allah SWT.
Saya akan sangat senang ketika dapat menjalin komunikasi, keep in touch, dan bersilaturahmi dengan semua pembaca. Anda dapat mengkontak saya via
Email: mohammadvitrho@yahoo.com
Twitter: @MVitrho
Facebook: Mohammad Vitrho
Line: mohammadvito
Kalian yang pernah membaca artikelku yang berjudul "Never Lose Your Hope: Perjuangan Lulus Rekrutmen MT Star Danone" pasti tahu apa hasil pengumuman dari medcheck OJK. Hehehe. Yap! TIDAK LOLOS! Sedih? Ya iya lah pake banget.
Tapi Allah berkehendak lain ternyata. Walaupun dinyatakan tidak lolos di pengumuman medcheck, tapi pada 3 Februari 2015, OJK mencoba menghubungiku. Sayang seribu sayang, aku waktu itu sedang sibuk di kantor Danone, jadi nggak sempet angkat telepon dari OJK. Akhirnya aku coba buka grup Whats App ternyata benar, di sana ada informasi bahwa OJK memanggil beberapa peserta yang tidak lolos. Untung di sana juga ada nomor extension bagian rekrutmen OJK, jadi bisa langsung mengetahui informasi bahwa ternyata memang benar aku dinyatakan lolos dan diterima di OJK!
Ucapan syukur tak henti-hentinya aku ucapkan. Papa, mama, adek, keluarga, semua kebagian kabar gembira ini. Sungguh aku nggak nyangka banget kalau akhirnya OJK masih mau memanggilku lagi dan menyatakan diterima. Aku hanya perlu melengkapi berkas-berkas seperti ijazah, transkrip, dsb. Untungnya dari pihak Danone tidak menahan ijazah ataupun memberikan penalti untukku yang memutuskan resign. Mereka hanya memintaku memenuhi prosedur resign seperti membuat surat dan matur pada bos serta HRD.
Dari info di grup WA, ada sekitar 5 orang yang dipanggil lagi. Esoknya aku janjian dengan Mas W (beliau meminta namanya dibuat inisial saja) dan Mbak Antie dari Semarang. Kita bertiga sepakat bertemu di halte Busway Gambir. Kebetulan karena Mas W adalah orang Jakarta dan kantornya relatif dekat dengan kantor Danone, aku pun akhirnya ijin dari kantor untuk keluar sebentar mengurus pemberkasan OJK dan langsung menuju kantor Mas W untuk berangkat bersama menuju Gambir. Kita pun bertemu, dan akhirnya sampai di kantor OJK tempat pemberkasan, tepatnya di lantai 6 gedung D Bank Indonesia.
Sejujurnya berkas yang aku bawa saat itu masih terbatas, hanya Ijazah dan Transkrip. Selebihnya aku inginnya menyusul. Sementara 2 temanku itu, si mas W dan mbak Antie hampir semuanya lengkap. Tapi ternyata karena waktu sudah menunjukkan pukul 3 sore, akhirnya kita bertiga diminta kembali lagi besok. Hahaha sedikit kesal sih, cuma nggak papa, lumayan bisa bertemu dengan sesama PCS yang senasib pernah ditolak dan patah hati dengan OJK. Keluar dari kantor OJK kita memutuskan untuk makan di Sarinah, tepatnya di Bakmi GM. Selesai makan, kita menuju mall sarinah untuk berbelanja beberapa kebutuhan.
Berangkat merantau ke Jakarta aku nggak kepikiran sama sekali untuk bawa kemeja putih polos dan dasi merah. Jadi pastinya untuk persyaratan OJK yang meminta pas foto dengan hem putih dan dasi merah, nggak bisa langsung kupenuhi. Tapi, siasat dan akal bulus selalu ada jika kita kepepet. Batas terakhir pengumpulan adalah besoknya. Aku di sarinah diingatkan oleh Mbak Antie untuk membeli dasi merah dan kemeja putih polos. Yup kita pun menuju ke tempat yang menjual barang-barang tsb. Dasi merah dapat, tapi di tempat kemeja putih aku dapat perlakuan yang tidak mengenakkan dari sang SPG. Langsung saja aku mengambil salah satu kemeja putih dan bertanya letak kamar pas.
Hidup ini harus selalu goal oriented. Termasuk ketika akan membeli kemeja putih ini. Setelah kupikir-pikir tujuanku membeli hem putih ini hanya untuk pas foto. Ya sudah sesampai kamar pas, aku minta tolong Mas W untuk ikutan masuk. Hahaha. Dua lelaki dalam satu kamar pas. Apa kira-kira yang kita lakukan? Wkwkwk. Di dalam kamar pas aku coba memakai hem putih itu sekaligus dasi merahnya. Dan kemudian... Jepret jepret. Hahaha. Kamar pas jadi studio foto! Lumayan. Bisa berhemat sekitar 400 ribu. Keluar dari kamar pas langsung saja aku taruh begitu saja kemeja putih itu di tempatnya semula.
Malamnya aku menginap di kosan Mas W. Di sana aku dibantu untuk mempersiapkan persyaratan yang lain. Besok paginya aku dan mas W menuju ke tempat print dulu untuk mencetak foto dan keperluan yang lain. Alhamdulillah ketika sampai kantor OJK kita diterima dengan baik, diberi briefing singkat mengenai isi kontrak. Kami pun menyerahkan persyaratan-persyaratan yang diminta oleh OJK untuk pemberkasan. Walaupun memang nggak semua dari kami lengkap persyaratan yang dibawa, tapi alhamdulillah OJK masih memberi kompensasi. Jadi sebelum tanda tangan kontrak tanggal 23 Februari 2015, kita diminta untuk melengkapi seluruh persyaratannya.
Yap beginilah kira-kira cerita yang bisa aku bagi mengenai rekrutmen PCS OJK. Semoga di OJK, aku dan seluruh teman-teman di sini mampu membuat OJK menjadi institusi yang menjalankan fungsi dan tugasnya dengan sebaik-baiknya. Semoga juga kami dapat berkolaborasi dengan seluruh elemen baik itu di internal OJK maupun di luar OJK untuk dapat bersama mengembangkan Ekonomi Syariah di Indonesia, agar dapat terwujud sebuah perekonomian yang adil, memakmurkan, dan sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Aku berdoa dan berharap pada seluruh pembaca, khususnya yang memang benar-benar ingin bergabung di OJK, semoga tulisan ini dapat memberikan inspirasi bagi kalian. Jika terdapat banyak salah kata, salah ketik, salah sangka, dan salah-salah yang lain mohon dimaafkan. Jika terdapat kebaikan itu semua datangnya hanya dari Allah SWT.
Saya akan sangat senang ketika dapat menjalin komunikasi, keep in touch, dan bersilaturahmi dengan semua pembaca. Anda dapat mengkontak saya via
Email: mohammadvitrho@yahoo.com
Twitter: @MVitrho
Facebook: Mohammad Vitrho
Line: mohammadvito
Assalamualaikum..
ReplyDeletepengalamannya inspiratif. Jdi inget kemarin jga ikut seleksi OJK tp Allah blm mngijinkan saya berjodoh dengan OJK. Hehe
Waalaikumsalam wr wb. Nggak papa mbak. Yg namanya jodoh semuanya di tangan Allah. Saya yakin dan doakan mbak Nafis bisa lolos dan diterima di OJK pada rekrutmen berikutnya. Saya dan teman2 di OJK yang lain mohon didoakan juga ya mbak. Alangkah indahnya jika sesama muslim saling mendoakan. Semangat!!!
DeleteAssalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh.. membaca tulisan ini jadi mengingatkan saya kembali dengan rekruitmen OJK di bulan oktober tahun 2014 hehe tapi ALLAH belum mengizinkan saya untuk diterima disana alias saya hanya sampai di tahap 3 hihi. Tapi sangat banyak pelajaran yang saya dapat dari proses yang sudah saya lalui, nah saat ini sambil menunggu OJK open recruitment lagi saya mengisi waktu dengan menjadi jurnalis di Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah. Ya.. sambil menunggu mengisi waktu dengan terus meningkatkan pengetahuan serta apa-apanya terkait ekonomi syariah, karena sama seperti mas virtho bahwa saya pun seorang mahasiswi dari Ekonomi Islam dan bergabung dengan organisasi-organisasi yang berkaitan dengan Ekonomi Islam juga :) semoga kelak saya bisa menyusul ke OJK #aamiin hehehe
ReplyDeleteWaalaikumsalam wr wb mbak Suci. Subhanallah sekali. Cocok dengan namanya "Suci". Saya bisa merasakan kalau mbak Suci ini punya niat yang tulus dan suci dalam mengembangkan Ekonomi Islam. Saya tentunya akan sangat senang jika mbak Suci nantinya bisa bergabung dengan OJK. Kita bisa bersama-sama berjihad untuk membumikan Ekonomi Islam di negeri kita tercinta ini.
DeleteTetap semangat juga mbak untuk beraktivitas. Lakukan segala aktivitas mbak sekarang dengan sebaik-baiknya. Siapa tahu dengan begitu Allah akan memudahkan langkah mbak Suci menuju OJK.
Kalau boleh tahu mbak Suci ini dulu dari Universitas apa ya?
Assalamu'alaikum wr.wb. Halo Vito ini Sofyan (Merasa sedikit ter-mention dalam cerita di atas akhirnya muncul utk membawa cabang ceritanya)
ReplyDeleteSubhanallah Vito, ceritanya mengingatkan kembali ternyata perjalanan OJK dlm rangkaian kata spt ini. Lama tak jumpa setelah terakhir ketemu di wawancara user BPS Pertamina. Mau menyambung ceritanya yg msh sedikit terkait di akhir.
Masih sangat teringat dlu tgl 25 Nov 2014 sekitar pukul 9 saat masih antre wawancara user OJK, saat itulah ada telp masuk dg kode 021 area yg ternyata adalah SDM BRI, memberitahukan bahwa aku lolos PPS BRI dan hrs tanda tangan kontrak tgl 27 Nov 2014. Setelah menerima telp, 10 menit kemudian dipanggil masuk wawancara user OJK, dg pikiran sudah melayang ke Jkt sedangkan raga tanpa beban menghadap pada 2 user OJK. Hampir semua pertanyaan ttg pribadi dan pengalaman ditanyakan dan disesuaikan dg nilai-nilai OJK. Tak terasa 30 menit berlalu, dan baru kali itu aku merasa wawancara paling nyaman dan lancar selama jd jobseeker. Dalam hati aku merasa yakin dan memiliki firasat bakal lolos k tahap selanjutnya (medcheck), namun pikiranku sudah bener-bener fokus utk tanda tangan kontrak BRI di Jakarta.
Sepulang dr wawancara lgsg bergegas mempersiapkan keberangkatan ke Jakarta yg begitu singkat hanya kurang dr 2x24 jam harus sudah ada di Pusdiklat BRI. Dalam 24 jam aku harus mempersiapkan semuanya sampai pindahan kos pula. Saat tanda tangan kontrak tgl 27, saat mengeluarkan ijasah utk dikarantinakan, msh terselip kartu peserta tes OJK kemarin lusa. Dalam hatiku sudah mengucapkan selamat tinggal perjuanganku utk OJK. Berbagai kegagalan di tes kerja sblmnya dan lamanya proses seleksi2 kerja yg aku ikuti, mendorongku mengambil kontrak dari BUMN yg pertama menghargai perjuanganku dg penawaran kontraknya
(cont..)
ReplyDeleteSetelah waktu bergulir dan kuikuti rangkaian kegiatan awal di BRI, sampai akhirnya tiba saat samapta yg mengharuskanku mengkarantinakan hp. Saat sebelum dikarantina aku sempat cek pengumuman OJK dan ternyata belum diumumkan. Setelah itu aku tidak tahu berbagai info dunia luar sana selama 2 minggu. Setelah selesai samapta, baru dapat info dr temen2 kuliah di Grup WA kalo aku lolos ke medcek OJK (Salah satu temen tahu username dan passwordku krn selalu aku mintain bantuan utk buka pengumuman OJK di tiap tahapannya, aneh aja laptopku sendiri ga bisa buat buka pengumuman OJK). Ternyata tepat 2 minggu setelah tanda tangan kontrak, yakni tgl 11 Des 2014 itulah seharusnya aku medcek OJK di Surabaya. Tp saat itulah hp ku msh di karantina, dan mgkin saat itu aku msh ikut lari-lari ala militer di kegiatan samapta.
Baru tau juga dari blog ini kalo trnyata yg lolos ke wawancara user dulu ada 72 org, krn semua kelompok LGD ku lolos. Ga nyangka jg yg lolos k medcek cm ada 9 org, dan aku ada di antaranya. Dapat cerita jg dr pacar sahabat yg ikut medcek OJK jg rekrutmen jalur D3, kalo namaku sempat dipanggil berkali-kali dan dia hub.no hp ku. Tapi itu tak mungkin nyambung krn hp ku dikarantinakan.
Antara sedih, senang, atau sedikit bangga bs lolos k medcek OJK. Meskipun kalo aku bisa melihat pengumuman OJK, aku tak mungkin bisa ikut medcek OJK karena ikatan kontrak sebesar 200 juta dg BRI tak mungkin aku lepaskan. Mana mungkin aku dari keluarga yg tergolong kurang mampu bisa menebusnya.
Cukup sedih sebenarnya kalau mengingat perjalanan panjang yg ckup melelahkan tidak bs dilanjutkan kembali, meski msh diberi kesempatan.
Segalanya memang sudah diatur oleh Nya, karena rejeki orang tak kan pernah tertukar dan jalan rejekinya juga sudah ditentukannya. Dia takkan pernah mendustai usaha hambaNya.
Allah memang tak mentakdirkanku utk bergabung bersama OJK pada PCS 2. Mungkin aku masih diberi kesempatan utk terlebih dahulu belajar tentang dunia keuangan dan perbankan, yg ternyata beeegitu luas dr apa yg kudapatkan selama di kampus Unair dlu. Insha Allah kalo jodoh dg OJK, suatu suatu saat nanti pasti Allah menunjukkan jalanNya. Yang pasti saat ini Alhamdulillah aku enjoy belajar lebih dalam lagi tentang keuangan perbankan dg BRI. Mendapat sedikit wejangan juga dari senior kuliah yg dulu PCS pertama OJK, yakni kerja di BRI sama OJK sama saja. Sama sama berkontribusi utk negeri, keduanya saling terkait dan berkolaborasi memperkokoh perekonomian negeri. Sesuai dg janji dan sumpah wisudawan kita sbg sarjana ekonomi Airlangga.
Selamat ya kawan, sukses terus ke depan di jalan karir masing2... Keep Spirit n see u on top!
Wassalamu'alaikum wr.wb.
*)maaf comment ny tll panjang ☺
Wa'alaikumsalam wr wb sahabatku Sofyan. Seneng banget ternyata kamu mau nyempetin baca blogku. Hehehe. Lebih seneng lagi ternyata kamu mau komen di sini. Nggak papa kok panjang-panjang karena memang yg kamu share di sini punya value yang baik.
DeleteIya Sofyan nggak masalah. BRI juga bukan perusahaan sembarangan. Profitability-nya gilak! Bahkan jadi benchmark dunia untuk kesuksesan sebuah bank yang banyak bermain di sektor mikro.
Sebenarnya aku juga ikut seleksi PPS BRI. Tapi hanya ditakdirkan olehNya melaju sampai interview awal. Ya! Interview awal! Yang di kantor BRI basuki rahmat itu lho. Waktu itu aku juga kecewa banget. Sejujurnya di seleksi perusahaan mana pun aku belum pernah jatuh di interview awal. Ya cuma BRI yang bisa begitu. Hahaha.
Jadi kamu juga harus terus bersyukur Sofyan. Yakin aja kalau Allah nggak akan membuat kita kecewa selama kita melakukan segala sesuatunya dengan sebaik-baiknya. Aku yakin kalau kamu nanti bakalan jadi bintang di BRI. Kalau uda jadi bintang, mungkin kamu bahkan nggak perlu ikut rekrutmen OJK, tapi sebaliknya, OJK yang ngelamar kamu! Wow, keren kan?
"Emang bisa Vit?"
"Ya bisa lah. Lihat gubernur Bank Indonesia yang sekarang. Dulu dia di Bank Pita Kuning hehehe, kan jadi bintang. Cemerlang luar biasa."
So, dont be disappointed bro. Semuanya diatur oleh Yang Maha Mengatur dengan sangat indah. Percaya aja deh. Sip sip!
Aku doakan kamu bisa perform sebaik-baiknya di BRI sofyan. Jadi bintang yang bersinar terang di sana. Kalau memang kamu ingin bergabung di OJK suatu saat nanti, Insya Allah pasti ada jalan. Aku yakin bro. Soalnya kamu punya capability yang di atas rata-rata.
Aku dan seluruh teman2 di OJK terutama kita yang dari PCS Batch 2 juga minta doa ya sof. Mudah-mudahan kita bisa berkontribusi maksimal di OJK.
Ganbatte!
Dear Mas Vito...
ReplyDeleteSebagai oknum W,sy jd merasa "terpanggil" untuk berkontribusi dalam beberapa patah kalimat dalam blog ini.
Satu hal yang ingin saya tekankan dan garis bawahi dalam cerita sampeyan Apalah Doa. Saya sangat setuju dengan pendapat sampeyan dan menurut hemat saya, ketika perjuangan kalian sudah sampai ke titik penghabisan, jangan lupa doa adalah penyempurna segala usaha & perjuangan itu. Apapun keyakinan kalian, doa adalah jawaban atas segala kerisauan kalian.
Semoga kelancaran & kesuksesan selalu menyertai kita bersama. Amin.
Dear Oknum "W"
DeleteSiapa ya Oknum "W" sebenarnya? Haha. Biarlah dia tetap misterius. Hobbynya oknum W ini memang jadi sosok yang buat orang bertanya-tanya.
Bagus banget lho mas doanya. Makasih banyak sebelumnya hehehe. Sukses selalu juga buat mas oknum W yang sudah berkenan untuk diceritakan dalam blog ini.
Nggak ada oknum W, nggak akan rame. HAHAHA
Mas Vitrho, numpang nanya mas, untuk tahun 2015 ada nggak rekrutmen ojk? Soalnya saya mau coba tahun ini mas, mohon infonya, terima kasih.
ReplyDeleteSaya kurang tahu persis Mas Lumban. Mohon maaf sebelumnya. Tapi mengingat kondisi OJK saat ini yang masih membutuhkan banyak tenaga baru, kelihatannya besar kemungkinan tahun ini akan tetap ada rekrutmen. Kalau ada, biasanya sekitar bulan September atau Oktober. Lama proses rekrutmen bisa 3-5 bulan. Be ready aja mas. Saya doakan bisa bergabung dengan kami di OJK. Sukses selalu ya untuk Mas Lumban.
ReplyDeleteMakasih banyak infonya ya mas, sukses selalu buat mas
ReplyDeleteAmin. Sama-sama mas Lumban Hutajulu.
DeleteSaya baru lulus tahun ini. OJK membutuhkan tenaga yang berpengalaman sepertinya. Freshgraduate mungkin harus berusaha keras untuk dapat diterima ya.. Wooho... Oya Lulusannya harus berkaitan ekonomi ya mas? Saya lulusan Matematika murni Universitas Negri ternama di Surabaya. Apa ada peluang ya kira-kira? Terimakasih...
ReplyDeleteSalam kenal mbak Dini Prihartati.
DeletePeluang akan selalu terbuka selama mbak Dini memenuhi syarat awal yang diminta OJK. Untuk melihat apa saja persyaratannya tahun lalu, bisa mbak Dini lihat di website www.ppm-karir.com
Tapi saya sarankan jangan terlalu bersandar pada hitungan matematis saja ya mengenai peluang kita masuk OJK. Maksudnya apa?
Hehe. Gini, mbak Dini sebagai sarjana Matematika tentu paham dan "ngelonthok" soal cara menghitung probabilitas kan? Jadi ketika angkatan saya yang diterima sejumlah 214 orang, sementara yang mendaftar sebanyak 65.000 orang lebih dari seluruh Indonesia, maka didapatkan hasil probabilitas kita untuk menembus persaingan rekrutmen PCS OJK adalah kurang dari 0,329%. Artinya kurang lebih hanya 3 orang dari 1000 peserta yang akan terpilih menjadi PCS OJK
.
Jujur saya pribadi tidak terlalu menyarankan menghitung probabilitas atau peluang kita dengan cara seperti itu. Kenapa? karena banyak hal yang sulit untuk dikuantifikasi, berat kalau dirumuskan dalam angka, dan bisa jadi tidak akurat kalau diukur hanya dari perspektif matematis. Apa saja itu? Contohnya nih, keyakinan dan motivasi mbak Dini, dukungan orang tua, dosen, dan sahabat, kerasnya usaha yang sudah dilakukan mbak Dini, serta banyaknya do'a dan munajat yang mbak Dini panjatkan padaNya. Hal-hal seperti ini bisa jadi akan membuat peluang tiap orang menjadi berbeda satu sama lain. Hehehe.
Kalau untuk Freshgraduate ataupun berpengalaman pada angkatan saya cukup banyak yang berstatus Freshgraduate. Saya tidak tahu pasti berapa banding berapa antara Freshgrad dengan Experienced, tapi kemungkinan memang lebih banyak yang Experienced daripada Freshgrad. Namun sekali lagi, jangan kemudian berkecil hati melihat data ini. Jangan hanya kemudian menghitung-hitung berapa probabilitas Freshgrad dan Experienced yang diniatkan menjadi kambing hitam kalau naudzubillah gagal di seleksi OJK. Tapi niatkan lah ini untuk menambah usaha dan doa dari mbak Dini.
FYI, Angkatan saya malah kelihatannya lebih banyak yang jurusannnya non-Ekonomi dari pada yang Ekonomi. Jadi ini angin segar buat kalian-kalian yang bukan dari jurusan Ekonomi.
Sebelumnya saya ucapkan terimakasih banyak ya kepada mbak Dini yang sudah mau visit blog saya dan memberikan komentar. Saya doakan mudah-mudahan kalau mbak Dini memang berkeinginan untuk menjadi bagian OJK tahun depan akan dikabulkan dan diridhoi oleh Allah SWT keinginannya.
Good luck Mbak Dini! See u on OJK!
Assalamualaikum Wr. Wb. salam kenal mas kebetulan kita satu almamater (unair) hehe cuma saya prodi matematika dan masi smstr 3. Terimakasih mas suda berbagi pengalaman yang hebat ini, sangat membantu sekali utamanya sbg motivasi saya dan teman2 utk mengikuti seleksi OJK.
ReplyDeleteSemoga saya bisa menyusul mas vitrho dkk
di OJK secepatnya amin. semangat teruss ksatria Airlangga :D
Wa'alaikumusalam warahmatullah wabarakatuh Dek Rohmatun Azizah
DeleteWah senang sekali rasanya bertemu adek kelas satu almamater dengan slogannya Excellence with Morality. Yap! Masih banyak waktu bagi dek Rohmatun Azizah untuk mempersiapkannya. Banyak-banyak ikut organisasi dan aktivitas yang mengasah soft skill kamu. Kalau ada kesempatan ikut lomba karya ilmiah atau olimpiade, ikutin aja. Juara nggak juara urusan belakang, yang penting ikut. Bahasa Inggris juga jangan sampai kedodoran ya. Hehehe, Terakhir, pastinya nilai kuliah kamu juga harus kamu maintain.
Salam hangat buat adek-adek Unair di jurusan Matematika ya. Btw, dulu aku waktu SMP dan SMA beberapa kali ikutan olimpiade Matematika yang diselenggarakan jurusanmu. Tapi nggak pernah juara, pol-polan cuma sampai semifinal. Hahaha.
Assalamualaikum Wr. Wb. salam kenal Mohammad Vitrho !!
ReplyDeleteperkenalkan saya Andi Sanjaya Putra yang sekarang lagi tes dan mencari kerja kesana kemari hehe
apasi enaknya sudah bekerja di ojk ? dibandingin dengan lowker BUMN, kemenkeu, perusahaan swasta, dan lainnya
mohon penjelasan dan sarannya ya mas...terima kasih !! :D
Wa'alaikumussalam warahmah Mas Andi Putra
DeleteWah jobseeker ya? Hehe itu status yang saya sandang selama hampir menyentuh setahun lho. Hehe. Jadi tentunya aku pernah merasakan kondisi yang mas sedang jalani sekarang. Memang tidak mudah menjadi jobseeker. Ada banyak tantangan yang terus-menerus datang silih berganti, tapi percayalah bahwa tantangan terbesar adalah diri anda sendiri. Seberapa jauh mas Andi mau menantang diri mas Andi, silahkan tentukan jawabannya sendiri. :)
Nah, berkaitan dengan pertanyaan mas nih, menurut saya akan sangat sempurna jika pertanyaan itu mas jawab sendiri ketika nanti suatu saat diterima di OJK dan menjalani kehidupan sebagai pegawai. Mengapa? Karena sudut pandang enak dan tidak enak itu bisa menjadi sangat relatif. Sama halnya ketika saya memandang bahwa cewek itu cantik, tapi menurut mas Andi cewek itu biasa aja. Semuanya tergantung pertimbangan kita masing-masing dan dari sudut mana kita melihatnya.
Kalau saya sendiri lebih sreg kalau ditanya apakah mas bersyukur masuk OJK? dari pada ditanya enak tidak sih mas masuk OJK, atau apa sih mas enaknya masuk OJK. Hehehe. Tapi nggak papa. Izinkan saya menjawab menurut sudut pandang saya ya.
Dari cerita awal masuk artikel di atas, mas Andi tau kan kalau saya memang "ngebet" dari sebelum lulus kuliah untuk masuk OJK dengan alasan-alasan yang sudah saya utarakan. Nah, apakah hanya karena ingin mengembangkan Ekonomi Syariah saya masuk OJK? Tentunya tidak. Saya tidak munafik bahwa pertimbangan lain yang manusiawi seperti remunerasi dan fasilitas memang menjadi salah satu bahan pertimbangan untuk masuk OJK, tetapi itu bukan yang utama. Kenapa? Bukti nyata adalah saya meninggalkan Danone dan memilih OJK. Bukannya bermaksud sombong dan berbangga diri, tetapi untuk Mas Andi ketahui saja bahwa gaji dan fasilitas yang ditawarkan di Danone lebih tinggi dan lebih baik lho dari pada di OJK. Tetapi saya tetap memilih OJK, karena ditempat inilah saya yakin saya akan bisa jauh lebih berkembang dan bisa lebih besar menyebarkan manfaat, yang sesuai dengan motto hidup saya khairunnas anfa'uhum linnas. Mudah-mudahan bisa menjawab pertanyaan mas ya.
Alhamdulillah, saat ini saya ditempatkan di bagian Departemen Perbankan Syariah (DPbS) OJK. Mohon do'anya dari Mas Andi dan segenap pembaca yang budiman, semoga saya dan kawan-kawan di sini dapat mengembangkan perbankan syariah di Indonesia dengan optimal.
Pada intinya kerja di manapun itu enak, asalkan kita punya pikiran yang positif terhadap perkerjaan kita, terhadap atasan kita, terhadap bawahan kita, dan terhadap teman seangkatan kita.
Terima Kasih Mohammad Vitrho atas jawaban supernya !!
DeleteYa sekarang saya sedang menyandang gelar itu mas doakan cepat lulus ya mas hehe
Dengan penjelasan mas, saya semakin bersemangat untuk memantapkan diri saya untuk melamar disini
sebelumnya saya memang ingin memimpikan mendapatkan pekerjaan yang di sektor keuangan dan spesifiknya dibagian pemeriksaan bukan yang diperiksa
Amin mas kita sesama manusia yang diberkahi allah swt, harus saling mendoakan ya
Salam Super !!
Amin-amin. Yap sukses selalu buat kita semua ya.
DeleteTerima ksiih yach artikelnya sungguh sngt luar biasa,, hari Jumat saya mau FGD di PT. Bank BNI syariah,,, Smg dengan artikel yg bapak tulis dapat membntu saya dalam FGD tersebut,, aminnn
DeleteTerima ksiih yach artikelnya sungguh sngt luar biasa,, hari Jumat saya mau FGD di PT. Bank BNI syariah,,, Smg dengan artikel yg bapak tulis dapat membntu saya dalam FGD tersebut,, aminnn
DeleteSalam kenal Mas Vitrho, terima kasih atas kesediaannya untuk sharing mengenai 'perjalanan menuju OJK-nya' yang luar biasa. Ijinkan saya bertanya mas, apakah akan ada rekrutmen PCS OJK lagi di tahun 2015 ini? Karena kebetulan saya mendengar info bahwa tahun ini tidak ada rekrutmen OJK untuk tingkat sarjana. Jika tidak di tahun ini, kapankah kira-kira OJK akan mengadakan rekrutmen PCS lagi mas? Apakah boleh jika berkenan mas Vitrho tolong menanyakan ke pihak HR OJK mas? Saya sangat tertarik untuk bekerja di OJK mas terutama bidang edukasi dan perlindungan konsumen, tetapi saya kelewatan di tahun 2014 kemarin. Untuk itu saya sangat menantikan info untuk rekrutmen di tahun ini mas. Terima kasih sebelumnya atas kesediaan mas Vitrho untuk menanyakan ke pihak HR OJK, semoga selalu sukses karirnya di OJK dan semoga dapat memberikan sumbangsih untuk perbankan syariah di Indonesia :)
ReplyDeleteWah, saya appreciate sekali sama semangatnya mas Rama Aji ini. Semoga Allah mengijabahi niat baik dari mas untuk berkontribusi bersama OJK.
DeleteAda baiknya mas Rama sendiri yang bertanya ya ke bagian SDM OJK. Bukan saya tidak mau menanyakan, cuma ada beberapa informasi memang yang harus dijaga oleh kita para pegawai OJK. Selama belum keluar pengumuman secara resmi, bukan area saya untuk memberikan informasi.
Yang saya pernah dengar dari bagian SDM adalah, kemungkinan besar tahun ini akan dibuka kembali rekrutmen untuk PCS. Tapi tolong digarisbawahi ya kata "kemungkinan"nya. Hehehe. Untuk waktunya kapan hanya bagian SDM dan Allah yang tahu. :)
Persiapkan saja sebaik mungkin mas Rama Aji untuk rekrutmen tahun ini (jika ada hehe). Sambil ditingkatkan frekuensi doanya. Sip sip.
Mohon maaf jika jawaban saya kurang memuaskan.
assalamualaikum mas vitho saya baru lulus tahun ini, di salah satu univ. negeri di kota malang. OJK membutuhkan tenaga yang berpengalaman ya. Apa mungkin ada peluang ya buat saya yang Freshgraduate?boleh minta link atau web nya ojk yang di buat recrutment??Terimakasih...
ReplyDeletePeluang akan selalu ada mbak Khoifa. Tidak hanya yang berpengalaman saja yang bisa masuk di OJK, Freshgrad pun bisa.
DeleteUntuk tahun lalu (rekrutmen angkatan saya) waktu itu di ppm-karir.com. Untuk tahun ini jika memang dibuka kembali rekrutmennya saya kurang tahu link websitenya. Setahu saya masih belum diumumkan secara resmi pembukaan rekrutmen untuk tahun ini jadi belum ada link khusus untuk rekrutmen. Namun yang saya dengar, hampir pasti akan ada rekrutmen untuk tahun ini. Kapan? Hanya bagian SDM dan Tuhan yang tahu, Hehe
Halo mas. Mau nanya, di ojk itu sering dinas luar ya mas ? Biasanya kalo dinas luar gt membutuhkan waktu brp lama ? Oiya, untuk gaji ojk apa benar level pcs staff udah 2 digit ? Hehehe.. dan disana sering kerja lembur tidak ? Kalo masalah hak cuti jg disana bagaimana mas ? Tks
ReplyDeleteHalo unknown, ada baiknya pertanyaan-pertanyaan tersebut saya jawab via japri saja ya. Silahkan hubungi saya via line. Terimakasih
DeleteLine nya apa mas ?
DeleteLine nya apa mas ?
DeleteDear, mas virtho, sungguh sharing yang sangat berharga.
ReplyDeletekapan ya mas PCS OJK buka lagi untuk batch 3 nya.
dan kira-kira OJK masih membutuhkan pegawai dengan jumlah yang banyak atau sudah cukup denga yang sudah ada?
terimkasih mas
Dear Unknown,
DeleteBerita terbaru yang saya dengar tahun ini belum ada open recruitment untuk PCS sepertinya. Kalau melihat situasi sekarang khususnya di Departemen saya, masih membutuhkan banyak orang. Namun yang menangani rekrutmen bukan di bagian saya. Jadi mohon maaf saya nggak bisa ngasih banyak informasi soal ini.
Panjang banget curhatnya mas bro :D
ReplyDeleteSemoga sukses di OJK yaa...
Waduh, di stalking sama SDM OJK nih. Kabur ah. Hahaha
Deletewkwkwkwk hanya mampir sebagai blogger kali ini mas :D
Deleteiseng jalan-jalan, ketemu blogger yang pemiliknya ga asing :p
Assalamu'alaikum Maaf mas, numpang baca juga ya,abis menarik sih. You are a good writer.
DeleteAndre : rupanya kepo juga kau lek😆
This comment has been removed by the author.
DeleteAssalamualaikum Mas Vito. Sebelumnya terima kasih atas sharing pengalaman dan infonya melalui tulisan di blog ini. Salam kenal saya Salman. Saya ingin bertanya terkait dengan tes bahasa inggris. Kapan sertifikat toefl (yg memenuhi skor minimum) untuk mngecualikan peserta mengikuti tes bhs inggris dapat ditunjukkan/lampirkan ke panitia? Apakah pada saat (awal) administrasi atau dapat diberikan pada hari H sebelum tes bahasa inggris berlangsung?
ReplyDeleteMohon informasinya. Terima kasih.
Wa'alaikumussalam warahmah Mas Salman. Salam kenal juga ya hehe. Jujur saya senang Mas Salman bias berkunjung dan berkomentar di blog saya yang sederhana ini.
DeleteMasuk ke pertanyaannya Mas Salman ya, seingat saya mestinya sih waktu hari H, detik-detik sebelum tes bahasa Inggris digelar, kita mengumpulkan sertifikat tersebut ke panitia. Baru kemudian panitia akan menyeleksi mana peserta yang bisa dikecualikan untuk tidak ikut tes Bahasa Inggris. Sayangnya walaupun waktu itu saya sebenernya masuk kualifikasi peserta yang dikecualikan, tapi saya tetep aja ikut tes Bahasa Inggris. Hahaha
Assalamuallaikum Wr Wb. Salam kenal mas vitrho! Sebelumnya terimakasih untuk sharing pengalaman dan informasi mengenai OJK, sungguh pengalaman yang sangat memotivasi. Saya baru lulus tahun ini dari salah satu universitas di Bogor dan saya ingin sekali bisa berkarier di OJK. Saya ingin bertanya, di tahun 2015 ini apakah OJK akan membuka PCS batch 3? Soalnya sudah hampir memasuki bulan november 2015 sepertinya belum ada informasi pembukaan PCS batch 3. Mohon informasinya. Terimakasih
ReplyDeleteWa'alaikumussalam warhamtullah wabarakatuh Mbak Meutia Fris. Hahaha masak sih? Cerita saya banyak mbanyol dan konyolnya loh. Tapi Alhamdulillah kalau memang bisa memotivasi mbak Meutia Fris.
DeleteYang saya dengar sih tahun ini (2015) belum tentu akan diadakan rekrutmen untuk PCS 3. Persiapkan saja untuk segala kemungkinan. Untuk kapan pastinya diadakan rekrutmen, hanya Allah dan SDM OJK saja yang tahu. Hahaha. Be ready aja mbak. Sama banyak berdoa. Saingannya se-Indonesia banyak dan berat-berat. Teman-teman saya yang lolos di PCS 2 ini saya nilai semuanya memang punya kemampuan di atas rata-rata dan kebanyakan memiliki keahlian dan karakter khusus yang mengagumkan. Pengecualian untuk saya ya, yang biasa-biasa saja ini. Saya mah apah atuh, nggak ada spesialnya. Hahaha
hai kak saya idha azizah
ReplyDeletejd saya msh nyusun skripsi di unv swasta jkt ,
nih kak saya mau nanya
1. sertifikat toefl nya bisa ga dr LIA? kalo dr kampus?yg di akui yg mana si kak biar langsung aja gtu aku tes jauh2 hari
2. aku ini ga ikut organisasi, apa yg mau di ceritain ttg kuliah coba kak? ikut si orgnsi kaya rohani islam cuma jd angota dakwah si.. wk
dan paling anggota bem cuma ga aktif.
trs aku sndiri ga prnah ikut lomba olimpiade dll gmn tuh kak?ya ada si pas sma ikut lomba mading juara 3 tp dr 3 :(
sama
4. menururt kaka apa nih yg hrs disiapin saat2 masa nyusun skripsi?
5. kak perlu cr krja dlu ga si pengalaman ky kaka di danone?
jawab dong kak plis, saangat bermanfaat membantu
aku doain kaka di permudahkan Allah Swt dlm mencapai segala keinginan kaka amin ya allah amin
Hai idha azizah
Delete1. Yang saya ingat waktu itu yang diterima sertikat TOEFL ITP. Kalau dari TOEFL ITP itu hanya beberapa lembaga saja yang dapat memfasilitasi. Kalau LIA saya kurang tahu apakah bisa dipakai atau tidak.
Yap. Kalau saran saya tes lagi aja khusus TOEFL ITP atau IELTS, yang internationally accepted. Jadi bisa dipakai nggak hanya untuk rekrutmen OJK aja tapi juga untuk yang lain, missal mau studi ke luar negeri.
2. Nggak masalah, ceritain aja aktivitasmu di rohis dulu bagaiamana. Orang yang berkualitas nggak harus aktif berorganisasi. Bisa jadi aktitas-aktivitas lain kalau memang bermanfaat bisa jadi punya nilai tambah buat kamu. Hanya saja memang kebanyakan dengan berorganisasi kita bisa mengasah kemampuan soft skill kita yang itu nggak ada teorinya dan nggak dipelajari di bangku kuliah.
3. Ceritain aja prestasimu. Apapun itu. Juara 1 lomba masak juga nggak papa. Kamu ceritain perjuanganmu bisa dapet prestasi itu. Itu worth it banget kok tenang aja. Trus kamu hubungin juga dengan cara kerja kamu nantinya kalau diterima. Bahwa dengan pengalaman juara itulah saya bisa kerja dengan cara bla bla bla. Gitu.
4. Nyusun skripsi yang paling penting bab NIAT! Hahaha. Based on my experience ya. Kalau sudah lewat bab ini, bab yang lain jadi gampang kok beneran.
5. It depends on you. Terserah sih mau cari pengalaman dulu di tempat lain atau nggak. Kalau saran saya sih lebih baik begitu (cari pengalaman) mengingat kamu jarang ikut organisasi ya? Jujur walaupun pengalaman kerja saya nggak terlalu banyak, tapi yang benar-benar membantu saya beradaptasi di OJK ini ya dengan banyak belajar dulu waktu di organisasi kampus maupun sekolah.
oh gitu kak sip sip bakalan aku inget2 dan pelajarin apa yg kaka bilang..kak makasi ya infonya bermanfaat bgt ,, ralat mksd sy point 4 itu yg hrs disiapin buat msuk ojk pas kita lg skripsian wkwkekke
Deletecuma gapapa emg bener bgt yg kaka bilang ttg niat utk ngerjain skripsi
okay kak sukses trs ya kak :D
salam kenallll hehehe
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteSalam kenal juga, Tapi gimana saya bisa kenal ya kalau namanya Hamba Allah? Hahahaha. Kidding
DeleteKalau pertanyaan-pertanyaan terkait SDM saya nggak mau berkomentar banyak mbak. Karena saya bukan di bagian itu. Tapi dengar-dengar sih ada beberapa pertimbangan terkait sistem mutasi ataupun penempatan karyawan. Detailnya seperti apa silahkan Tanya langsung aja ya ke bagian SDM. Terimakasih
Luar biasa kisah mas Vito ini dan sungguh menginspirasi..intinya jangan lelah berjuang dan berdoa sampai titik penghabisan ya..hehe. dan salut ditengah kesibukannya sekarang masih aktif membalas pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan. Tetap semangat dan sukses selalu Vit :p
ReplyDeleteAlhamdulillah. Semuanya karena berkat ridho dan rahmat dari Allah Yang Maha Kuasa.
DeleteTerimakasih sebelumnya sudah mau berkunjung dan berkomentar di blog saya yang sederhana.
Semangat juga ya buat kamu! Sukses selalu!
Amiin..sukses buat dirimu juga vit..smg lancar presentasinya..salam dr lt.19 ..hehe
DeleteWah wah wah. Juventini satu ini emang bikin gemes ya. Hahaha. Woke lah salam balik dari lt. 22 mas, hahaha. Jadi malu gini ini blogku dikunjungi sama pembesar macam Mas Widy.
DeleteSukses juga buat kita semua. Amin amin
Terima kasih atas sharing pengalamannya mas Vito., semoga Allah SWT selalu merahmati dan memberi naungan buat mas Vito.
ReplyDeleteAmin amin ya Rabbal 'Alamin. Saya juga mendoakan semoga Mas Bahrul Iskandar Ali juga selalu diliputi oleh Kasih Sayang-Nya, dijauhkan dari segala hal buruk dan merugikan, dilancarkan + disukseskan segala urusannya. Amin-amin.
DeleteSaya juga terimakasih banget ya Mas Bahrul sudah menyempatkan waktunya datang ke blog saya yang sederhana. Saya lebih senang lagi karena Mas Bahrul juga ikut meramaikan blog saya dengan komentar yang positif. Terimakasih Mas Bahrul sekali lagi.
Wahhhh dihapus lg hehehhehe emang knp sih mas ga mau jwb pertanyaan saya yg tentang perdin ojk ?
ReplyDeleteHai mbak Dewi. Pertama-tama saya ucapkan maaf ya karena saya kurang nyaman ditanya mengenai perjalanan dinas. Jujur karena itu bukan area saya untuk menjawab.
DeleteJika mbak ada uneg-uneg mengenai Perjalanan Dinas OJK, silahkan untuk menyampaikannya pada OJK Whistle Blower. Di sana mbak bisa menumpahkan segala hal yang mbak rasa nggak sesuai dengan ketentuan, peraturan, nilai, norma, etika, apapun yang mbak rasa kurang pas.
Sekian, terimakasih
Assalamualaikum
ReplyDeleteMas saya mau nanya, yang dimaksud proses pemberkasan di ojk itu seperti apa ya? dan berkas apa sajakah yang diperlukan untuk proses tersebut, apakah hanya sebatas pada ijazah dan transkip nilai terakhir saja?
terima kasih
Wa'alaikumussalam wr.wb. Mas Andi Putra
DeleteYang jelas ijazah dan transkrip termasuk item dari beberapa item yang disyaratkan dalam pemberkasan OJK. Yang juga penting adalah surat resign resmi yang ditanda tangani oleh pejabat berwenang dari institusi/perusahaan anda sebelumnya. Beberapa item yang lain insya Allah mudah kok untuk dipenuhi. Saya lupa detailnya tapi.
Prosesnya ya layaknya proses pemberkasan pada umumnya. Nggak ribet kok tenang aja. Yang penting dinyatakan diterima dulu baru ngurus pemberkasan hehehe
Mas vitro mo nanya,apa bedanya staff reguler sama staff MLE??
ReplyDeleteDari sisi rekrutmen berbeda. MLE ada jalur tersendiri karena yang dicari adalah mereka yang sudah berpengalaman minimal 2 tahun dalam industry keuangan.
DeleteAss. Mas critanya sngt mngispirasi... ad tes yg mnurut saya susa n sering kali saya gagal d tahap ini... bgaimana mas vitro melewati tahap tes kjiwaan? Apa ad trik yang bisa d share
ReplyDeleteWa'alaikumussalam warahmah.
DeleteTerimakasih sebelumnya Mas Bayu sudah berkunjung dan berkomentar di blog saya yang sederhana.
Saya nggak ada tips khusus untuk itu mas. Mungkin ada baiknya mas Bayu Setiawan mengkonsultasikan hal ini pada ahlinya. Hehehe.
Halo Mas Vitroh, salam kenal. Kebetulan saya lulusan universitas yang sama dengan Saudara "Excellent with Morality", tapi bedanya saya lulusan dari jurusan ekonomi yang konvensional (harap jangan disebut sebagai jurusan ekonomi kapitalis, hehee). Tulisan mas Vitroh di Blog sangat menginspiratif saya. Hanya berbagi cerita, saya dulu pernah menjadi jobseeker yang cukup lama dan salah duanya melamar di OJK dan perekrutan cpns di salah satu Kementerian (bahkan perekrutan cpns sudah sampai tahap akhir). Tapi karena Allah berkehendak lain, saya pun tidak lolos (cukup nyesek dua hari dua malam,hehee).
ReplyDeleteSetelah itu saking desperate-nya jadi job seeker, berbagai lowongan kerja saya apply. Tidak lama kemudian, saya dipanggil oleh salah satu Kementerian untuk bekerja sebagai Junior Analyst (non-PNS namun dengan sistem perpanjang kontrak otomatis). Saya tetap bersyukur karena saya masih bekerja dalam lingkup bidang kuliah saya. Tapi kembali lagi, posisi saya sebagai pegawai tidak tetap, membuat saya kembali menjadi job seeker yang 'sambil kerja'. Saya harap tahun ini kembali ada kesempatan kerja di OJK sebelum umur saya menempuh seperempat abad (berasa udah tua bangett) dan dapat merasakan pengabdian yang sebenarnya kepada negara.
Saya menjadi sangat memahami bahwa tugas manusia cukup dengan berusaha keras dan berdoa, hasil tetap diserahkan oleh-Nya..tugas saya juga bagaimana cara menyikapi hasil yang telah diberikan (tapi kenyataannya itu berat bangett)
Hai mbak Ratih, salam kenal juga. Wah sesame unair nih ya, satu fakultas pula. Hehe
DeleteIya mbak nggak papa, kalau memang nantinya OJK adalah yang terbaik buat Mbak ratih selalu akan ada jalan, percaya aja deh. Tapi Allah selalu akan memberikan apa yang kita butuhkan. Dan apa yang kita butuhkan nggak selalu apa yang kita inginkan. Hehe.
Sip! segala sesuatunya akan indah jika kita sikapi dengan banyak bersyukur,
Sukses selalu ya buat mbak Ratih. See u on top!
Assalamualaikum.wr.wb. Terima Kasih atas pengalaman yang Mas bagikan, terimakasih karena telah memberikan manfaat bagi orang banyak. Sukses selalu Mas Vito, semoga selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin Ya Rabb.
ReplyDeleteSenang sekali apabila ada kesempatan untuk menjalin silaturahmi dan berbagi banyak hal jika Mas memiliki waktu, karena saya akan memasuki dunia kerja pada tahun depan, dan memerlukan banyak cerita, maupun pengalaman orang lain agar dapat diambil pelajaran... :)
Wa'alaikumussalam warahmah Mbak Nova. Saya juga verterimakasih ya mbak Nova sudah berkenan berkunjung, membaca, dan berkomentar di blog saya yang simpel ini.
DeleteWah bisa bisa. Anytime kalau memang mbak Nova ingin ketemuan nanti coba saya sempatkan. Lanjut via line aja ya mbak untuk komunikasi selanjutnya. Sip sip
Salam mas virthoh.. saya bekerja di bank bumn sudah hampir lbh dr 2 thn..apa ada info bagaimana cara mendaftar sbg staf MLE di ojk? siapa tau kita bisa jadi teman minum kopi bareng hehe
ReplyDeleteSalam mas Aldies. Insya Allah nanti kalau ada pengumuman resmi pembukaan MLE mas. Tapi saya sendiri kurang tahu kapan waktu pengumumannya.
DeleteAssalamualaikum Wr. Wb.
ReplyDeleteTulisan pengalaman yang sangat menarik mas Vitroh, jadi membuat saya semangat untuk terus mencari pekerjaan ga hanya di OJK tetapi peluang yg lainnya juga.
Btw, saya mau tanya mas. Saya freshgrad yang apply menjadi asisten penelitian di bagian DPBS, saya mau tanya kalau di terima nanti jobdesk untuk assisten peneliti itu seperti apa ya? Terus apa proses seleksinya sama seperti PCS ?
Terima kasih mas sebelumnya, semoga pertanyaan saya bisa di jawab. Dan semoga mas Vithro selalu dilimpahkan keberkahan dr Allah SWT.
Wa'alaikumussalam warahmah. Terimakasih sebelumnya mbak Khurniasih. Untuk rekrutmen asisten peneliti berbeda dengan PCS mbak, untuk jobdesnya nanti masing-masing divisi yang akan memberikan. Tergantung ditempatkan di divisi mana. Secara umum sih mereka seperti pegawai magang, yang membantu keseharian tugas di divisi tersebut.
DeleteAssalamualaikum.
ReplyDeleteMas mau tanya, saya mau tanya perihal magang di OJK. Apakah benar OJK hanya membuka kesempatan hanya di bulan februari saja? rencananya saya ingin magang di OJK surabaya juni besok dan masih bingung mengenai pengiriman berkas magang. Apakah dikirim ke OJK pusat atau bisa langsung ke OJK surabaya? Mungkin mas vito punya CP OJK surabaya yang bisa dihubugi. Hehe terimakasih :)
Waalaikumussalam warahmah mbak Dilla Andyana.
DeleteKalau masalah magang saya juga kurang paham mbak Dilla mohon maaf. Pertama, saya belum pernah magang di OJK. Kedua, saya nggak kenal sama bagian yang ngurus per-magangan. Hehe. Cuma adek kelas saya pernah ada yang magang di OJK Surabaya. Kalau mau kontaknya boleh lanjut via line ya. Thanks
its a black magic.........................
ReplyDeleteYeaaaahhhhhhhhhhhh!!!!!!!!!!!!! :D
DeleteSangat meninspirasi, mas untuk tahun 2016 kira-kira kapan OJK buka lowongan? dan apa saja yg harus diprsiapkan terutama mental pada saat tes psikotes tahap 2 & 3 karena katanya psikotes di OJK susah & banyak yg gagal di sesi tersebut. Terima kasih :)
ReplyDeleteKalau saya dulu sih banyak-banyak ngerjain tes di latihan psikotes ataupun tes-tes nyata di seleksi perusahaan lain. Hehehe. Cukup membantu kok. Sukses ya buat kamu.
Deletemas boleh minta line nya ga ? mau tanya tanya terkait rekrutmen ojk, bisa kirim ke email alif_kusuma@ymail.com , makasih mas
ReplyDeleteSudah ada di artikel saya. Nggak perlu ditulis lagi kan? Hehe
DeleteAssalamualaikum Mas. Kalau berkenan saya mau minta line nya, diemailkan ke rositaarum89@gmail.com, terimakasih.
ReplyDeleteSudah ada di artikel saya. Nggak perlu ditulis lagi kan? Hehe
DeleteAssalamu alaikum.. Mas vitroh terima kasih atas sharingnya sangat berguna dan pemberi semangat bagi kami... Saya nunu alhamdulillah saat ini bekerja di salah satu Bank BUMN, sekitar september tahun lalu saya sempat mengikuti tes OJK namun saat itu belum dijodohkan dengan lembaga keuangan terkemuka di Indonesia ini.. Saat ini saya ingin berjuang kembali namun ada sedikit permasalahan dimana saat tahap 3 ada verifikasi berkas jika seperti tahun lalu maka diperlukan ijaza asli namun saat ini ijaza saya dalam status penyimpanan di tempat saya bekerja saat ini..apakah saya dapat membawa berkas copy legalisir saja?? Terima kasih
ReplyDeleteWaalaikumussalam warahmah. Kalau bisa diusahakan yang asli mbak.
Deletemas virtho (biar keren) boleh minta id linenya via email ?
ReplyDeleteane mau tnya2 seputar ojk boleh ya
kirimin ke sini mas ntar ak add timcampy_vodoo@yahoo.com
Sudah saya tulis di artikel di atas
DeleteAssalamulaikum
ReplyDeleteWhat a very inspiring story! Good job bro!
salam kenal, saya veteran perang OJK 2013. Ternyata prosesnya sudah disederhanakan ya dibanding 2013. Dulu ketika saya ikut di 2013, susah sekali rasanya dan memang saya tidak lanjut hahaha.
Saya juga merasakan spt apa atmosfernya tes OJK, terlebih ketika itu kalau tidak salah, OJK merupakan lembaga yang baru terbentuk. Magnet bagi para pencari kerja dan para pencari penghidupan yang layak.
Mungkin cuma sgini aja komentar saya, krna saya juga kebetulan sedang blog walking hahaha
Sukses utk Anda!
FYI (utk para peminat OJK): OJK sudah buka rekrutmen tahun 2016 ini
http://www.ppm-rekrutmen.com/ojk
Selamat bertarung!
Waalaikumussalam. Terimakasih sudah mau meramaikan blog saya mas. Hehe. Sukses juga buat masnya!
DeleteMas maaf mau nanya. Saya ikut pendaftaran OJK tahun ini. Nah saya salah memasukkan pas foto. Di persyaratannya background merah pake jas hitam. Tapi yang saya upload background biru pake jas cream. Gimana ya mas
ReplyDeleteYa udah nggak papa. Pasrah aja kalau saya jadi anda. Haha. Kalau memang bisa diperbaiki sesuai dengan yang dipersyaratkan ya diperbaiki. Kalau nggak ya mau gimana lagi? Hahaha.
DeleteYang penting nggak salah masukin foto kan? Bukan foto pacarnya kan yang di upload? hahaha
Assalamualaikum mas,,,saya mau nanya saya lulusan teknik sipil,,,kira2 soal untuk jurusan teknik sipil bagaimana ya mas,,,apakah sama semua soalnya? klau mas ada soalnya saya boleh minta mas??ini email saya safwanda.05@gmail.com terima kasih sebelumnya mas
ReplyDeleteWassalamualaikum. Wah tes OJK bukan kayak try out Unas mbak yang soalnya di bawa pulang dan bisa dibuat latihan hahaha.
DeleteAngkatan saya ada kok yang dari teknik sipil. Dicoba aja tes tahun ini. Sukses selalu ya buat mbak Nosa.
cerita pengalaman yg menginspirasi,
ReplyDeletekalo boleh nnya mas vitroh,,
kalo selama masa ojt apakah dibolehkan menikah? karena syaratnya tidak boleh hamil saja, dan apakah boleh pegawai ojk yg wanita ikut suami?
Terimakasih mas Arya Sutha, dibolehkan menikah tapi nggak boleh hamil. Boleh ikut suami tapi tidak selalu dibolehkan. Tergantung kebijakan SDM.
DeleteDoakan saya Mas, smoga bisa seperti Mas Vitro jg. Aamiin Yaa Rabb...
ReplyDeleteAmiiiin...
Deleteaku baru daftar beberapa hari yang lalu, pengumuman tgl 1 april 2016, Engko lek aku lolos, aku njauk no hp ne yo mas :D anggo sharing2
ReplyDeletehehehe
Line aja ya mas
DeleteInspiratif sekali, Mau nanya gan, kalau boleh tau di OJK ada sistem pindah2 nggak gan, misal setelah kerja 1-2 tahun di suatu kota dipindahin lagi ke kota lain? Na itu satu, yang kedua untuk yg putra daerah, OJK punya kebijakan seperti ini tidak misal, pelamar dari kota palembang nanti jika dia lulus dia diprioritaskan utk di tempatkan bekerja diregional palembang atau sebaliknya dicarikan yg jauh dr kota agar kemungkinan nepotismenya kecil? Terima kasih
ReplyDeleteTerimakasih :)
DeleteNggak ada prioritas. Semua sama. Cuma kalau dipindahkan bisa jadi, itu semua tergantung kebutuhan dan kebijakan SDM.
Assalamualaikum, bersyukur sekali ada yang berbagi ilmu pengalaman dan open sharing begini. tadi saya baru lihat pengumuman hasil seleksi administrasi rekrutmen OJK tahun ini dan dinyatakan lulus, padahal saya fotonya juga pake jas krem dan ngupload berkas surat keterangan kerja telat 2 hari karna baru keluar, alhamdulillah masih diberi kesempatan. iseng2 googling tentang ojk eh nemu blognya si mas. kalo boleh saya ingin add line atw ngemail Mas Vitrho buat sharing2. setelah baca2 tulisan Mas Vitrho ternyata penting skali dapat info dari para pendahulu :D harapan saya nantinya bisa mengikuti jejak Mas Vitrho.. terimakasih sebelumnya
ReplyDeleteWa'alaikumussalam warahmah.
DeleteSelamat ya mbak Ika permata sari udah lulus seleksi admin. Boleh, udah banyak banget yg bercanda-bercanda di line sama saya. Hahaha.
Waduh jejak yang baik aja ya mbak. Jejak saya nggak selamanya baik hahaha. Jadi jangan asal ngikut. :D :D
Mas Vitroh blh minta pin Bb/WA ny ga? Pliss mas
ReplyDeleteLine aja ya mas
DeleteAssalamualaikum,
ReplyDeleteSebelumnya terimakasih Mas Vitroh untuk blognya yang penuh inspirasi dan semangat. Saya lulusan baru dari jurusan Hubungan Internasional di salah satu Universitas negeri. Alhamdulillah saya dinyatakan lolos seleksi adminstrasi dari OJK. Sebenarnya ada yang ingin saya tanyakan, untuk tes TPU itu sendiri apakah fokus pada bidang Ekonomi saja atau yang lainnya? Maklum background saya bukan di Ekonomi nih, jadi butuh persiapan. Makasih sebelumnya.
Wassalamualaikum
Waalaikumussalam warahmah. Selamat ya udah lanjut ke babak selanjutnya. Dulu sih TPU kebanyakan tentang Ekonomi, Manajemen dan Accounting. Cuma nggak tau ya untuk tahun ini gimana. Banyak-banyak baca aja tentang keuangan dan ekonomi.
Deletepengalaman yang luar biasa mas Vitroh. terimaksih sudah berbagi. saya skarang lgi mngikuti tes PCS OJK di papua tepatnya di jayapura, mohon bantu doanya mas.
ReplyDeleteEdi - Papua
Waaah. Mantab! Semoga sukses mas Edi
DeleteAssalamualaikum mas vitroh..sy anisa, merasa bruntung bisa menemukan dan membaca pengalaman mas dlm mengikuti tes ojk.kbtulan tahun ini sy diberikan kesempatan ol Alloh SWT untuk mencoba tes ojk. Banyak pembelajaran dan tips yg bisa sy ambil dr tulisan tangan mas vitroh. Smoga Alloh senantiasa membalas kebaikan mas. Jazakallah khairan katsiran
ReplyDeleteWaalaikumussalam warahmah Mbak Nur Anisa. Terimakasih banyak sebelumnya telah berkenan berkunjung ke blog saya yang sederhana. Alhamdulillah saya ikut senang jika blog saya yang sederhana ini bisa memberikan secuplik manfaat untuk mbak Nur Anisa.
DeleteAmin amin.. Sukses juga ya buat mbak
terima kasih atas informasinya, jarang yang share tentang tahapan masuk OJK ternyata karena yg diterimanya jg sedikit yah. sekarang OJK sedang penerimaan staf kembali. semoga happy ikutan tesnya. apalagi lagi hamil begini, mikir sedikit langsung laper. ada yang bisa didownload kah contoh soalnya?
ReplyDeleteNggak ada mbak. Hahaha
DeleteSyukron atas infonya. Bener2 Khoirunnasi anfa'uhum linnas :)
ReplyDeleteAlhamdulillah saya lolos seleksi administrasi. Smg pengalaman Mas Bro dapat menjadi pelajaran bagi saya.
Wa iyyakum. Alhamdulillah. Good luck ya.
Deletesalam kenal mas Vito, alhamdulillah bisa menemukan blog, mas vito yang menginspirasi, mas mohon doa dan restunya ya, insya allah tahun ini saya berjuang dalam rekrutmen PCS OJK 2016.
ReplyDeleteSalam kenal juga Mas Budi Setiawan. Terimakasih sudah mau mampir di blog saya yang sederhana. Selamat berjuang di rekrutmen tahun ini. Saya juga ikut mendoakan
Deleteassalamualiakum mas...
ReplyDeleteterima kasih untuk sharing-nya yaaa mas.... saya baru akan mengikuti seleksi ojk minggu ini... doakan bisa menyusul mas vitroh di ojk...hehehe... mohon sharingnya yaa mas..
mohon tipsnya untuk tes tahap 2, yaitu untuk tes psikologi dan pengetahuan ojk..hehee... kira2 apa aja tipsnya?
terima kasih yaa mas.hehehe..
Banyak baca UU OJK. Visi misi nilai2 OJK dihafalkan saja ya. Sukses buat mbak Sarah
DeleteAssalamualaikum mas,
ReplyDeleteTerima kasih untuk sharingnya mas, mohon tipsnya untuk tes tertulis OJK
Terima kasih ya mas
Ehm.... Dasar! Awas ya kamar kosan lu ntar gua bakar! Haummmmmmm. Menuh-menuhin komen aja ini. Wkwkwkwk
Deletedoain saya mas
ReplyDeletetanggal 9 psikotes :D
Insya Allah saya doakan
DeleteHaloo mas vitroh. Salam kenal..
ReplyDeleteMas, jadwal dan ketentuan pelaksanaan tahap 2 ojk blm keluar. Pdhal d web di tulis tgl 6 april jam 21.00 diumumkan
Mbak, jangan tanyakan ke saya teknis rekrutmen ya. Saya bukan panitia rekrutmen. Sekian
DeleteAssalamualaikum Mas Vitroh, saya Dina, saya mau nanya apakah di angkatan Mas Vitroh ada yang lulusan Sosek Pertanian/Agribisnis? kalau saya boleh tau bidang pekerjaan mereka di OJK itu seperti apa ya? Mungkin Mas Vitroh bisa ngasih info gambaran mengenai job desk lulusan Sosek Pertanian/Agribisnis di OJK?
ReplyDeleteAda. Udah nyambung via line kan kita. Lanjut di line aja ya
DeleteHhalo mas vitho sunggu menginspirasi saya nih tulisannya
ReplyDeletesaya jg minggu ini tes, wish me luck :)
oh iya temen yg tes minggu ini juga salam kenal yaa
sampai ketemu :)
Mba brina udah keluar lokasi tes nya dmn?sy cek blm ada
DeleteSalam kenal juga buat mbak Brina. Sukses ya mbak!
DeleteAssalamualaikum.. mas saya mau tanya. Kemarin say coba daftar di ojk, namun di persyartan khususn hanya jur maatematika.sedangkan saya pendidikan matematika. Swaktu pengmman adm saya lolos kira2 ini bisa jadi penghambat di tes slnjutnya ga ya? Krna saya dr lampung dan butuh biaya juga utk di jaakarta
ReplyDeleteNice post mas! Lagi search mengenai asuransi syariah ternyata terdampat di blognya mas Vito. Jadi baca-baca dan sampai di postingan ini. Sangat menggambarkan khususnya buat saya hehe. Hope someday we are meet on OJK ya mas! Aamiin
ReplyDeleteHahaha iya nih kapan kita ketemu lagi? Terakhir kita ketemu waktu iB Blogger Meet Up tahun lalu ya. Sukses juga buat kamu Gerhana
Deleteas soon as possible mas, insya Allah. mau dengar lebih banyak pengalaman mas Vito, biar saya bisa belajar lebih banyak hehe. aamiin, terima kasih mas
DeleteAssalamualaikum mas vito.. Kebetulan kita satu almamater, aku dari akuntansi 2011 mas. Postingannya bagus dan menginspirasi sekali lho mas. Hari sabtu besok saya mau tes OJK juga, mudah-mudahan bisa mengikuti jejak mas vito di OJK, aamiin :)
ReplyDeleteWaalaikumussalam warahmah adek satu almamater. Kita udah nyambung via line juga kan ya. Lanjut diskusinya di line aja ya nanti. Sukses buat kamu
DeleteAssalamualaikum mas vitrho, klo dari pengalaman mas vitrho kalo pesertanya gak bawa ijazah dan transkrip yg dilegalisir pas tes tahap 2, bakal otomatis gugur ya mas? soalnya sy sedang berusaha ni mas ikut seleksi ojk hehe
ReplyDeletebtw saya rangga mas bkn shopaholic :D
Deleteiya klo ijazahnya belum di legalisir gmn ya? klo otomatis ga lolos saya mending mundur tesnya. Mohon di jawab ya mas, mks
DeleteAssalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
ReplyDeleteWhat a great story, mas Vitro. I saw it inspiring many people. Well done!
Saya juga iseng ngelamar di OJK bulan ini, kenapa iseng? Karena jurusan saya Pengkajian Amerika jadi kayaknya chance-nya kecil, plus ngelamar pake Transkrip nilai karena saya sedang proses Tesis akhir. Pegumumannya juga belum muncul yang harusnya tgl 12-13 April tapi ini blm ada. Suatu kehormatan bisa bekerja di OJK someday, apalagi dengan lambang Merah Putih nya. Saya ingin melamar di bagian pengembangan literasi, tapi dengan jurusan saya apakah bisa ya?
Syukron
Bisa aja sih mbak kalau udah lulus administrasi. Semoga sukses ya, saya ikut mendoakan. Terimakasih sebelumnya sudah mampir di blog saya yang sederhana
DeleteAmin ya rabbal'alamin. Terima kasih mas Vitro. Sukses juga buat njenengan di OJK yaa.
DeleteSalam kenal mas...
ReplyDeleteSaya Freddi, email saya freddi.siallagan@yahoo.com...
Besok, sabtu 23/04/16, saya dapat jadwal untuk test Assessment Center pukul 13 - 17...
Mohon advice mas Vitro apa yg kira2 perlu saya persiapkan...
Terima kasih
Siapkan mental, fisik, dan doa mas. Haha. Itu yang paling penting untuk menghadapi tes apapun
DeleteAssalamualaikum mas Vitroh, perkenalkan nama saya Niemas. Saya sungguh termotivasi setelah membaca cerita dari mas Vitroh. Saat ini saya masih berjuang untuk tes PCS OJK, saya mendapat jadwal untuk tes tahap ke-3 besok pagi (24 April '16) di Semarang. Doakan saya agar bisa berhasil dan bergabung dalam OJK seperti mas Vitroh. Terimakasih :)
ReplyDeleteGood Luck Niemas! Saya ikut mendoakan
DeleteWowww sungguh inspiratif mas vitroh..
ReplyDeleteSaya jg sedang mengikuti teat PCS OJK melalui PPm
Apakah boleh tanya benefit apa saja jika sudah msk menjadi staf OJK level staf tsb?
Terima kasih
Hehe, macem-macem ya. Benefit paling besar menurut saya adalah mendapat keluarga, teman, pengalaman, dan ilmu baru. Hahaha.
DeleteMas vitroh bikin grup dong di line...jd qta yg pengen ikut sleksi pgwai OJK bisa saling sharing breng mas vitroh
ReplyDeleteBoleh, bikin aja sendiri. Nanti invite aku. Hehe
DeleteDear mas Vito,
ReplyDeletesaya mendengar beberapa BUMN dan Badan Publik menolak peserta dengan alasan buta warna parsial. Apakah ketika mas Vito tes di OJK, mungkin ada hal2 tersebut yang menjadi batu sandungan saat medcheck?
Karena ada teman saya yg sedang ikut dan dia ada kendala buta warna parsial tetapi dia mengambil peluang karir di statistika. Thanks
Teman saya yang posisinya di depan meja kerja saya buta warna parsial. Saya pun sebenarnya bukan buta warna parsial. Jadi saya rasa buta warna parsial tidak relevan kalau menjadi persyaratan dalam medcheck OJK. Kalau di tempat lain bisa jadi sih ya, saya kurang tahu
Deletemas saya mau tanya, untuk tes kesehatan di OJK apakah seketat seperti di perusahaan BUMN atau tidak ya? kemudian tesnya meliputi tes apa saja? terimakasih :)
ReplyDeleteTesnya biasa aja sih. Nggak ketat-ketat amat menurutku. Masih ketat di pertamina atau PLN kok.
DeleteAssalamualaikum mas Vito, salam kenal..
ReplyDeleteSaya ikut tes pcs ojk 2016, dan baru dapat pengumuman ga lolos di medcheck juga, nyesek seribu nyesek.. :(
Kalau boleh tahu penyebab gagal medcheck itu kenapa ya? Apa karena benar kurang sehat atau hasil akumulasi dari skor tes2 sebelumnya?
Saya kurang tahu pasti. Dan jujur saya juga nggak berminat tahu. Hehehe. Yah, nggak papa nyantai aja. Insya Allah ada yang lebih baik buat kamu. Cheer up!
Deletemas vitroh mau tanya ada yg tahu gak pkwt protokol OJK apa ya ? karir dan lingkungan kerjanya seperti apa
ReplyDeletemohon infonya terima kasih :D
Kalau saya nggak salah sih itu buat protokoler. Jadi macam kalau ada pejabat ente yang ngurusin akomodasi dan transportasinya. Lingkungan kerja sih fine-fine aja selama ente bisa beradaptasi dan mau banyak belajar.
Deleteetelah membaca ulasan cerita ttg pengalaman mas vitro bisa bwt pelajaran berharga mas, oya daftar di ojk harus lulusan dari non pendidikan ya?
ReplyDeletePendidikan juga bisa kok setahu saya. Good luck
Deletekak saya kemarin habis magang di OJK KR 8 Bali dan Nusa Tenggara ,terus setelah magang saya ingin menjadi bagian dari OJK kak..yang saya tau OJK membutuhkan banyak pegawai baru ya? kalo misalnya mau daftar OJK PCS4 itu kan lewat online ya kak,tp apa harus di regional apa kantor cabang kecil2 bisa? seperti malang..terimakasih kak
ReplyDeleteNanti akan ada saatnya dibuka via online. Sekarang yang lagi bukaan Bank Indonesia. Silahkan dicoba :)
DeleteWaah luarbiasa sekalu cerita inspiratifnya mas. Sungguh memotivasi hehe terimakasih (:
ReplyDeleteTerimakasih mbak. Semoga bermanfaat
DeleteAslmualaikum.wr.wb mas Vitrho
ReplyDeleteluar biasa sekali mas ceritanya sangat inspiratif, jadi ingat juga pernah mengikuti PCS OJK thun 2014 tapi sayang Allah menakdirkan aq belum berjodoh saat itu, tapi saat ini jujur masih pengen bgt ni mas Gabung dan berkontribusi di OJK, kalau boleh tau mas kapan ya ada info tentang rekrutmen PCS OJK 2017..???
Wa'alaikumussalam warahmah mas. Iya nggak papa mas. Wah kalau info rekrutmen kebetulan saya nggak tahu mas karena bukan di bagian SDM mohon maaf
DeleteYaAllah mas.. Setelah baca rekrutmen2 yg mas jalani, saya ngrasa ga ada apa2nya yg baru gagal rekrutmen bumn 2x
ReplyDeleteIni otw 3x yg sudah hampir putus asa saja, saya masih menunggu keajaiban Allah mas jika di izinkan lanjut, mengingat tahap awal dari jurusan saya ada 250, yg tersisa di tahap ke dua hanya 14, entah berapa yg akan di ambil karena kuota paling sedikit di kota yg saya tes ini..
Nggak papa mbak, terus diusahakan saja. Kalau tetep masih belum berjodoh dengan pekerjaan, cari aja jodoh yang sudah bekerja mbak. Hehehe. Insya Allah barokah kok
DeleteAduh mas ini malah menyarankan cari jodoh yg lain wkwk
DeleteAnyway, saya gagal mas dari 5 orang, cukup bikin stress ternyata
Mas, bisa minta bantuan kan? heheh saya hari minggu bakalan interview psikolog untuk BI. Mas, wkt diajukan pertanyaan ini.
ReplyDeleteApa aja emang pertanyaannya? Pertanyaannya meliputi bagaimana kamu menghadapi tantangan terbesar dalam hidupmu, bagaimana kamu menghadapi konflik dan mengatasinya, apa prestasi tertinggi kamu dan bagaimana kamu mencapainya, bagaimana kamu menghadapi situasi ketika kamu diajak untuk melakukan sesuatu yang mengorbankan integritas atau kejujuran kemudian bagaimana kamu mengatasinya, dsb.
Mas jwbnya gmn ya? mohon berikan jwban mas, biar sy bs belajar, maklum baru pertama x mau interview psikolog, makasih sblmnya mas.
Nah gini dong buat artikelnya, niat banget hehe..
ReplyDeleteSetuju banget dengan adanya OJK (Otoritas Jasa Keuangan), fintech sekarang mempunyai peraturan yang lebih jelas. Singkatnya kita sebagai user atau pendana jadi lebih aman bertransaksi dan pakai layanan keuangan dari fintech.. keep up the good work untuk penulis. Sebagai bahan referensi tambahan seputar dunia fintech dan OJK boleh disimak ini :
> Prospek peer to peer lending
> Peer to peer lending yang aman
> Investasi yang aman dari inflasi
> Perbedaan peer to peer lending dengan payday loan
> Daftar investasi bodong
Semoga membantu untuk kemajuan literasi penulis juga ya!
Thanks!
Assalamualaikum, mas kan saya akan daftar di ojk Pwkt prtokol tes seleksinya berapa kali ya
ReplyDeleteMohon maaf saya kurang paham untuk seleksi OJK PKWT
DeleteAssalamu'alaikum Mas Vitroh,
ReplyDeleteboleh diceritakan mengenai pengetahuan mas Vitroh tentang jalur OJK yang baru yaitu "talent Scouting"? apakah pihak penyelenggaranya masih sama yaitu PPM? alahmdulillah saya lolos ke tahap 2 yaitu psikometric dan bahasa inggris, setelah sebelumnya mengikuti wawancara user. Saya coba-coba cari grup whatsapp atau sejenisnya di Internet untuk Talent Scouting 2019 ini. Mohon sharing opini/pengetahuannya. terima kasih
Alhamdulillah sudah menjadi bagian dari keluarga OJK ya pada akhirnya. Congrats mbak Fanny
DeleteHari ini 17 Desember 2020, saya berkesempatan membaca tulisan dari Mas Vitroh, kebetulan saya sedang mengikuti PCS ke-5, Bismillah, diakhir penghujung, saya bisa mengikuti jejak Mas Vitroh untuk bergabung dengan OJK. Terimakasih sekali atas insight nya Mas Vitroh.
ReplyDeleteSemoga sukses selalu, mohon maaf baru membalas komen karena udah lama banget nggak buka-buka blog pribadi saya hehe
DeleteBagi yang sdh lulus pendidikan PCS OJK, berapa persen tingkat kelulusan dari semua yang mengikuti proses pendidikan PCS OJK yang dalam waktu 8 bln itu ?
ReplyDeleteKebanyakan dari kami lulus pak alhamdulillah
Delete