Namun, sepertinya takdir berkata lain. OJK yang waktu itu benar-benar di depan mata, ternyata malah membuatku menangis layaknya pemain bola yang kalah di partai final piala dunia. Analogi "kalah di partai final" begitu pas karena memang aku harus kandas di tahap paling akhir dalam serangkaian tes OJK yang begitu panjang dan melelahkan. Oke, sepertinya sampai di sini dulu curhat mengenai kegagalan tes di OJK, mari kita langsung to the point mengulas perjalananku di rekrutmen Danone.
Awal mendapat info mengenai lowongan MT Star Danone adalah dari obrolan santai dengan Budheku. Sempat aku meragukan info dari beliau karena setahuku Danone sudah pernah membuka rekrutmen MT pada awal tahun 2014, sekitar bulan Februari atau Maret. Namun, setelah aku cek di internet, info itu benar adanya.
Besoknya, aku mendaftar via online di http://www.dancommunity.com/mtstar . Aku mendapat email konfirmasi dan verifikasi seperti di bawah ini. Aku mendaftar tepat pada tanggal 17 September 2014.
Walaupun di email akan diumumkan tanggal 4 Oktober 2014, tapi ternyata pada tanggal 23 September 2014 aku dapat email di bawah ini untuk mengikuti online preliminary test.
Karena tesnya online, pasti butuh koneksi internet yang maknyus! Tapi aku sempat bingung banget nyari koneksi internet yang enak, cepat, dan nyaman. Kalau di warnet langganan ramainya nggak ketulungan, jadi bukan jaminan dapat tempat di sana. Parahnya aku juga nggak punya modem dan nggak ada wifi di rumah. Jadi satu-satunya alternatif adalah mengerjakan di warnet. Tapi di mana??? Padahal, di online tes ini juga ada beberapa syarat yang harus dipenuhi perihal spesifikasi komputer atau software tertentu dengan koneksi internet yang stabil dan anti eror!
Akhirnya, aku memutuskan untuk mengerjakan tes tersebut di warnet saudaraku yang agak jauh dari rumah. Di sana, selain mendapat kepastian jatah kursi warnet, aku juga bisa konsultasi mengenai persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan untuk mengerjakan online test itu.
Akhirnya, aku memutuskan untuk mengerjakan tes tersebut di warnet saudaraku yang agak jauh dari rumah. Di sana, selain mendapat kepastian jatah kursi warnet, aku juga bisa konsultasi mengenai persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan untuk mengerjakan online test itu.
Singkat cerita, alhamdulillah aku lolos ke tahap selanjutnya yakni HR Interview. Sempat deg-degan juga karena di email janjinya HR Interview bakal diadakan tanggal 6-7 Oktober. Sayangnya, sampai tanggal segitu, belum juga ada kabar. Untung aja twitter @dancommunity bener-bener update. Mereka memberi info kepada peserta MT Star kalau pengumumannya diundur . Baru kemudian pada tanggal 7 Oktober 2014 aku dapat email ini:
Aku kebagian tanggal 10 Oktober 2014 jam 09.00. Nah, karena tesnya di ITS, aku minta pacarku buat nemenin aku. Kebetulan dia anak ITS, hehe, jadi bisa dimanfaatkan untuk hal-hal seperti ini.
Sampai di gedung Nasdaq sekitar jam 7 pagi. Di sana sudah banyak peserta yang menunggu. Kebanyakan dari mereka adalah yang kebagian kloter jam 8 pagi. Sambil menunggu panitia rekrutmen datang, saya sempat ngobrol-ngobrol dengan beberapa peserta, salah satunya Mas Luki. Dia bercerita, kalau tahun lalu dia juga sempat mendaftar di MT Star Danone tapi gagal di interview user. Aku yang belum pernah mengikuti tes MT Star Danone hanya bisa berkata dalam hati, 'Wow, sainganku ternyata sudah berpengalaman, hehehe.'
Selain itu, aku juga sempat tanya-tanya ke mereka yang sudah keluar dari ruangan HR Interview. Ada 2 poin yang aku dapat dari cerita mereka. Pertama, interview bisa full english, ataupun campur sari, bisa juga full bahasa. Tergantung dari interviewernya. Kedua, sebelum mengenalkan diri lebih lanjut seperti yang terdapat di dalam CV, kita disuruh untuk mengambil secarik kertas semacam undian yang isinya hal-hal kecil dalam hidup kita yang bisa diceritakan, misalnya Your Hobby, Your Hometown, etc. Lumayan menenangkan dan menyenangkan kalau hanya disuruh bercerita mengenai hal-hal kayak gitu. Hehehe.
Sampai di gedung Nasdaq sekitar jam 7 pagi. Di sana sudah banyak peserta yang menunggu. Kebanyakan dari mereka adalah yang kebagian kloter jam 8 pagi. Sambil menunggu panitia rekrutmen datang, saya sempat ngobrol-ngobrol dengan beberapa peserta, salah satunya Mas Luki. Dia bercerita, kalau tahun lalu dia juga sempat mendaftar di MT Star Danone tapi gagal di interview user. Aku yang belum pernah mengikuti tes MT Star Danone hanya bisa berkata dalam hati, 'Wow, sainganku ternyata sudah berpengalaman, hehehe.'
Selain itu, aku juga sempat tanya-tanya ke mereka yang sudah keluar dari ruangan HR Interview. Ada 2 poin yang aku dapat dari cerita mereka. Pertama, interview bisa full english, ataupun campur sari, bisa juga full bahasa. Tergantung dari interviewernya. Kedua, sebelum mengenalkan diri lebih lanjut seperti yang terdapat di dalam CV, kita disuruh untuk mengambil secarik kertas semacam undian yang isinya hal-hal kecil dalam hidup kita yang bisa diceritakan, misalnya Your Hobby, Your Hometown, etc. Lumayan menenangkan dan menyenangkan kalau hanya disuruh bercerita mengenai hal-hal kayak gitu. Hehehe.
Akhirnya tibalah giliranku untuk menjalani HR Interview. Kebetulan di interview ini kedapatan yang full english. Seperti peserta yang lain, setelah berkenalan aku mengambil secarik kertas undian. Jreng jreeeeng... Jika yang lain mendapat hal-hal yang terlihat sepele seperti Your Hobby ataupun Your Hometown ternyata aku mendapat jatah untuk menceritakan tentang Your Thesis!!! Hahaha. Langsung aja aku nyeletuk, "This is a quite serious topic" dan interviewernya pun ikut tertawa bareng aku. Hahaha.
Setelah menjelaskan panjang lebar mengenai skripsi, interviewernya bertanya-tanya sedikit mengenai skripsiku itu dan beberapa pengalaman organisasiku selama kuliah. Tapi ada satu pertanyaan kunci yang aku ingat waktu itu dan menentukan perjalanan rekrutmen MT ini ke depannya. (pake bahasa Indonesia aja ya, males translate nih. Haha)
"Kamu kan ini daftar MT Marketing, kalau misalkan diarahkan ke MT Sales mau apa nggak?" Kebetulan karena aku juga punya beberapa pengalaman di bidang sales aku pun nggak ragu untuk menjawab "Ya, saya mau."
Diakhir interview sempat aku bertanya kapan pengumuman apabila dinyatakan lolos ke tahap selanjutnya. Jawabannya bener-bener bikin hati cenat cenut, "Sekitar 1 bulan atau 1 setengah bulan lagi. Mungkin awal Desember bahkan bisa jadi."
'A quite long time to wait,' batinku.
Sambil terus mengupdate berita dari twitter @dancommunity aku juga ikut beberapa rekrutmen lain. Dari twitter tersebut aku juga menemukan jawabannya kenapa pengumumannya membutuhkan waktu yang cukup panjang. Ternyata mereka roadshow dari satu kota ke kota yang lain. Fortunately, Surabaya jadi kota pertama yang jadi jujukan Danone buat roadshow. Hehe.
Syukur Alhamdulillah, aku akhirnya dinyatakan lolos ke tahap selanjutnya yakni LGD (Leaderless Group Discussion) pada tanggal 27 November 2014 lewat kiriman email seperti dibawah ini:
Yap! Tes digelar di Jakarta. Inilah tahap yang paling sering kuceritakan dengan teman-temanku karena tahap inilah yang paling unik, konyol, lucu, tapi berkesan. Hehehe. Dalam Email di atas tertera Jadwal serta jam berapa aku harus mengikuti tes LGD. Karena disana sudah pasti jamnya akhirnya aku memberanikan diri untuk langsung beli tiket pulang-pergi.
Sampai kantor Danone di Cyber 2 Tower Rasuna Said, aku langsung menuju tempat yang diinstruksikan. Seingat saya waktu itu aku datang jauh lebih awal dari pada jam pelaksanaan tes. Jadi aku menyempatkan diri ke musholla untuk shalat dhuha, ngaji, dan buka-buka hape hehehe. Eh, nggak disangka ternyata di musholla itu aku disapa dan diajak ngobrol oleh seseorang yang belum pernah aku kenal dan belum pernah bertemu sebelumnya. Kalau aku boleh mendeskripsikan, dia adalah seorang bapak-bapak yang masih terlihat kece alias keren. Waktu aku disuruh menebak berapa umurnya saja, akurasi tebakanku benar-benar payah. Aku menebak sekitar 26 - 30 tahun, ternyata bapaknya sudah umur 40 tahun.
Tapi bukan itu sih momen penting dari pertemuanku dengan seorang bapak itu (maaf waktu itu belum sempat berkenalan, pak). Setelah berbasa-basi sebentar, tiba-tiba bapak itu cerita dan sharing mengenai FGD. Beliau memberiku tips dan trik lolos LGD. Yang nggak kalah penting, beliau juga membocorkan sedikit gambaran jalannya LGD. Belum sempat berkenalan ternyata bapak itu harus kembali kerja.
Tiba saatnya LGD, ternyata yang disampaikan bapak tadi benar-benar tertuang dalam bahasan kita di FGD. Seingat saya waktu itu kita diminta untuk menentukan 3 masalah yang paling urgent untuk diselesaikan dari 6 masalah yang sedang dihadapi perusahaan. Semua peserta yang waktu itu terdiri sekitar 6 orang saling memberikan argumen dan pendapat. Bahkan mungkin ada yang mendebat satu sama lain. Tapi sejujurnya itu adalah LGD yang paling menyenangkan dari beberapa LGD yang pernah aku ikuti karena seluruh peserta terlihat aktif, tidak ada yang mendominasi, dan argumen-argumen yang dikeluarkan pun berkualitas.
Keluar dari ruangan LGD saya sempat ngobrol dengan mahasiswa dari Medan (Lupa namanya hehe). Berhubung dia aktif banget untuk mencari info seputar proses rekrutmen MT Star Danone, dia pun tahu bahwa apabila dinyatakan lolos LGD maka akan langsung dilanjut dengan interview user. Aku kaget, karena info yang aku dapat dari email hanya LGD, tidak ada pemberitahuan seputar interview user. Parahnya, pelaksanaan tes LGD juga molor dari jadwal yang ditentukan. Tiket pulangku ke Surabaya terancam hangus! Akhirnya aku putuskan untuk berkoordinasi dulu dengan keluarga, pihak maskapai, dan tentunya pihak Danone.
Dari pihak Danone menyatakan bahwa usernya hanya bisa bertemu dengan peserta rekrutmen MT Star pada hari itu saja dan akan sangat sulit untuk mencari waktu bertemu lagi dengan mereka selain hari itu. Sementara dari pihak maskapai menyatakan bahwa tiket saya tidak bisa di reschedule. Keadaan semakin kritis ketika ternyata aku dinyatakan lolos untuk maju ke tahap selanjutnya yakni Interview User.
Akhirnya saya memutuskan untuk merelakan tiket pulangku dan mengikuti interview user. Inilah interview user paling horor dari sekian puluh interview yang pernah aku ikuti. Bayangkan, diawal interview setelah perkenalan sang user langsung melontarkan statement yang membuatku nervous tingkat dewa.
"You have made a big mistake Vito. Very big mistake!"
Wah! Kesalahan apa kira-kira yang sudah aku lakukan, aku pun mencoba menebak-nebak. Tapi tak ada satupun tebakanku yang tepat.
"Kamu bawa apa ke sini tadi?" tanya user.
Aku berpikir. Ting! Astaghfirullah. Di Markas Aqua, ternyata saya membawa barang "haram" yang sangat dibenci oleh mereka yang kerja di Danone Aqua. Apa itu? Botol air mineral bermerk selain Aqua. Kemasannya berwarna orange, dan merupakan kompetitor kuat saat ini bagi Aqua. Tidaaaaaaaaaaaak!!! Botol itu memang tidak aku masukkan ke dalam tas hanya aku selipkan di kantong luar tas sehingga kemungkinan user dapat melihat botol itu. Apalagi warnanya mencolok, orange. Aaaarrrrrggghhhh!!!!
"Oh maaf pak maaf. Saya ini tadi lagi puasa dan dititipi oleh ibu saya ini. Saya nggak terlalu memperhatikan kalau ternyata ini adalah kompetitor dari Aqua. Ini lho pak masih ada segelnya, saya belum minum sama sekali Saya mohon maaf sekali lagi."
"Sudah buang saja ditempat sampah!"
Masih penuh, segel belum terbuka, harus masuk tempat sampah. Yah itulah nasib barang "haram" yang ketahuan dibawa di Kantor Pusat Danone Aqua. Sepanjang interview aku jadi tidak terlalu fokus, Bahasa Inggris yang biasanya cukup cas cis cus akhirnya banyak terselip kata-kata eeehmmm..., ehhhmmmm... ehhhmmmm... Parahnya sang user bilang gini ditengah interview, "Sudah mas, pakai bahasa Indonesia aja nggak papa."
Well, akhirnya sampai terakhir pun saya pakai bahasa kita tercinta. Hahaha. Inilah yang membuat saya hopeless bukan kepalang. Keluar dari ruangan interview kepala pening luar biasa karena mengingat kesalahan konyol yang barusan aku lakukan.
Saya 90% yakin bahwa itulah akhir perjalananku selama mengikuti proses rekrutmen MT Star Danone. Bapak, Ibu, adek, dan semua keluarga yang aku share mengenai kisah konyol ini pun ikut mengikhlaskan jika nantinya aku tidak dipanggil lagi di Danone. Untungnya waktu itu prioritas utama yakni OJK masih menunggu pengumuman lolos untuk mengikuti tes terakhir.
Pertengahan Desember, aku dinyatakan lolos ke tahap terakhir OJK yakni medical check up. Pelan tapi pasti aku juga telah merelakan Danone dan berharap besar diterima di OJK. Namun pada awal Januari, ketika OJK dinyatakan belum berjodoh, aku sedih luar biasa. Satu-satunya harapan yang tersisa waktu itu harus kandas di tahap akhir. Bukan hanya satu-satunya harapan, tapi juga harapan yang paling tinggi. Aku pun memutuskan untuk tidak lagi mengikuti proses rekrutmen karena masih "patah hati" setelah ditolak OJK.
Namun, hal yang sama sekali tidak disangka terjadi 2 hari setelah pengumuman aku ditelpon oleh pihak Danone untuk mengikuti interview lagi di.Jakarta. Aku pun di email oleh pihak Danone seperti tertera dibawah ini. Ada dua orang yang akan menginterviewku. Satu orang adalah seorang MT Star juga di divisi Sales, tetapi sudah berkarir selama 2 tahun di Danone. Satu lagi adalah Vice President Danone.
Untuk menghadapi inteview itu, aku persiapkan segalanya dengan matang. Hal-hal yang tidak diminta dalam email itu pun sampai aku siapkan juga seperti print out dokumentasi kegiatanku selama di Remaja Masjid ( http://m.kompasiana.com/post/read/667282/3/keceriaan-remaja-masjid-hidayatulllah-delta-sari-pada-bulan-ramadhan-1435-h.html ) dan foto-foto pelanggan beras semi organikku. Aku berharap dengan membawanya nanti saat interview, presentasiku untuk menjelaskan hal-hal yang telah kulakukan selama kuliah dapat terlihat lebih meyakinkan.
Benar saja, selama interview di Jakarta, sang interviewer (Pak Hilton) yang juga MT Star 2 tahun yang lalu itupun terlihat sangat interested. Bahkan dia membawa print out kegiatan Remaja Masjidku. Alhamdulillah hari itu juga aku dinyatakan lolos dan menghadap ke Vice President yang ternyata beliau adalah seorang bule dari Italia. Jadi pronunciation Italiano nya kental banget.
Selama interview dengan Vice President (Mr. Alberto Salvia) itu aku merasa banyak diberi pengetahuan. Kalau biasanya di interview kita yang banyak ngomong waktu itu malah beliau yang banyak sharing. Satu hal yang aku ingat juga dari perbincangan kita waktu itu adalah beliau sempat melontarkan statement yang membuatku bahagia. Kalau dibahasa Indonesiakan kurang lebih seperti ini
"Saya senang kamu dari Surabaya. Saya pernah meng-employ banyak anak-anak Jakarta tapi kebanyakan mereka manja-manja. Mereka kalau pulang ke rumah pasti curhat ke Ibu mereka. Kalau kamu, pasti tidak bisa kan? Karena kamu dari Surabaya. Hehehe."
Selepas interview itu aku kembali lagi ke Surabaya, Jika dinyatakan lolos maka aku akan mengikuti tes terakhir yakni medical check up di Surabaya. Alhamdulillah, aku dinyatakan lolos dengan kiriman email dibawah ini
Perasaan senang juga nggak bisa aku tutup-tutupi setelah dinyatakan diterima dan dikirimi OL (Offering Letter) by email seperti di bawah ini
Overall, proses rekrutmen Danone ini memberiku banyak hikmah dan pelajaran. Pertama, jangan pernah sekalipun merasa 100% hopeless karena yang menentukan lolos atau tidak, diterima atau tidak itu adalah Allah SWT. Untuk itulah kita dituntut untuk selalu dekat dan banyak memanjatkan doa padaNya. Yang kedua jangan pernah lelah untuk terus berusaha. Ingat, hasil tidak akan pernah mengkhianati usaha. Begitu orang bijak berkata.
Saya akan sangat senang ketika dapat menjalin komunikasi, keep in touch, dan bersilaturahmi dengan semua pembaca. Anda dapat mengkontak saya via
Email: mohammadvitrho@yahoo.com
Twitter: @MVitrho
Facebook: Mohammad Vitrho
Line: mohammadvito
Diakhir interview sempat aku bertanya kapan pengumuman apabila dinyatakan lolos ke tahap selanjutnya. Jawabannya bener-bener bikin hati cenat cenut, "Sekitar 1 bulan atau 1 setengah bulan lagi. Mungkin awal Desember bahkan bisa jadi."
'A quite long time to wait,' batinku.
Sambil terus mengupdate berita dari twitter @dancommunity aku juga ikut beberapa rekrutmen lain. Dari twitter tersebut aku juga menemukan jawabannya kenapa pengumumannya membutuhkan waktu yang cukup panjang. Ternyata mereka roadshow dari satu kota ke kota yang lain. Fortunately, Surabaya jadi kota pertama yang jadi jujukan Danone buat roadshow. Hehe.
Syukur Alhamdulillah, aku akhirnya dinyatakan lolos ke tahap selanjutnya yakni LGD (Leaderless Group Discussion) pada tanggal 27 November 2014 lewat kiriman email seperti dibawah ini:
LGD Invitation
LGD Group
Yap! Tes digelar di Jakarta. Inilah tahap yang paling sering kuceritakan dengan teman-temanku karena tahap inilah yang paling unik, konyol, lucu, tapi berkesan. Hehehe. Dalam Email di atas tertera Jadwal serta jam berapa aku harus mengikuti tes LGD. Karena disana sudah pasti jamnya akhirnya aku memberanikan diri untuk langsung beli tiket pulang-pergi.
Sampai kantor Danone di Cyber 2 Tower Rasuna Said, aku langsung menuju tempat yang diinstruksikan. Seingat saya waktu itu aku datang jauh lebih awal dari pada jam pelaksanaan tes. Jadi aku menyempatkan diri ke musholla untuk shalat dhuha, ngaji, dan buka-buka hape hehehe. Eh, nggak disangka ternyata di musholla itu aku disapa dan diajak ngobrol oleh seseorang yang belum pernah aku kenal dan belum pernah bertemu sebelumnya. Kalau aku boleh mendeskripsikan, dia adalah seorang bapak-bapak yang masih terlihat kece alias keren. Waktu aku disuruh menebak berapa umurnya saja, akurasi tebakanku benar-benar payah. Aku menebak sekitar 26 - 30 tahun, ternyata bapaknya sudah umur 40 tahun.
Tapi bukan itu sih momen penting dari pertemuanku dengan seorang bapak itu (maaf waktu itu belum sempat berkenalan, pak). Setelah berbasa-basi sebentar, tiba-tiba bapak itu cerita dan sharing mengenai FGD. Beliau memberiku tips dan trik lolos LGD. Yang nggak kalah penting, beliau juga membocorkan sedikit gambaran jalannya LGD. Belum sempat berkenalan ternyata bapak itu harus kembali kerja.
Tiba saatnya LGD, ternyata yang disampaikan bapak tadi benar-benar tertuang dalam bahasan kita di FGD. Seingat saya waktu itu kita diminta untuk menentukan 3 masalah yang paling urgent untuk diselesaikan dari 6 masalah yang sedang dihadapi perusahaan. Semua peserta yang waktu itu terdiri sekitar 6 orang saling memberikan argumen dan pendapat. Bahkan mungkin ada yang mendebat satu sama lain. Tapi sejujurnya itu adalah LGD yang paling menyenangkan dari beberapa LGD yang pernah aku ikuti karena seluruh peserta terlihat aktif, tidak ada yang mendominasi, dan argumen-argumen yang dikeluarkan pun berkualitas.
Keluar dari ruangan LGD saya sempat ngobrol dengan mahasiswa dari Medan (Lupa namanya hehe). Berhubung dia aktif banget untuk mencari info seputar proses rekrutmen MT Star Danone, dia pun tahu bahwa apabila dinyatakan lolos LGD maka akan langsung dilanjut dengan interview user. Aku kaget, karena info yang aku dapat dari email hanya LGD, tidak ada pemberitahuan seputar interview user. Parahnya, pelaksanaan tes LGD juga molor dari jadwal yang ditentukan. Tiket pulangku ke Surabaya terancam hangus! Akhirnya aku putuskan untuk berkoordinasi dulu dengan keluarga, pihak maskapai, dan tentunya pihak Danone.
Dari pihak Danone menyatakan bahwa usernya hanya bisa bertemu dengan peserta rekrutmen MT Star pada hari itu saja dan akan sangat sulit untuk mencari waktu bertemu lagi dengan mereka selain hari itu. Sementara dari pihak maskapai menyatakan bahwa tiket saya tidak bisa di reschedule. Keadaan semakin kritis ketika ternyata aku dinyatakan lolos untuk maju ke tahap selanjutnya yakni Interview User.
Akhirnya saya memutuskan untuk merelakan tiket pulangku dan mengikuti interview user. Inilah interview user paling horor dari sekian puluh interview yang pernah aku ikuti. Bayangkan, diawal interview setelah perkenalan sang user langsung melontarkan statement yang membuatku nervous tingkat dewa.
"You have made a big mistake Vito. Very big mistake!"
Wah! Kesalahan apa kira-kira yang sudah aku lakukan, aku pun mencoba menebak-nebak. Tapi tak ada satupun tebakanku yang tepat.
"Kamu bawa apa ke sini tadi?" tanya user.
Aku berpikir. Ting! Astaghfirullah. Di Markas Aqua, ternyata saya membawa barang "haram" yang sangat dibenci oleh mereka yang kerja di Danone Aqua. Apa itu? Botol air mineral bermerk selain Aqua. Kemasannya berwarna orange, dan merupakan kompetitor kuat saat ini bagi Aqua. Tidaaaaaaaaaaaak!!! Botol itu memang tidak aku masukkan ke dalam tas hanya aku selipkan di kantong luar tas sehingga kemungkinan user dapat melihat botol itu. Apalagi warnanya mencolok, orange. Aaaarrrrrggghhhh!!!!
"Oh maaf pak maaf. Saya ini tadi lagi puasa dan dititipi oleh ibu saya ini. Saya nggak terlalu memperhatikan kalau ternyata ini adalah kompetitor dari Aqua. Ini lho pak masih ada segelnya, saya belum minum sama sekali Saya mohon maaf sekali lagi."
"Sudah buang saja ditempat sampah!"
Masih penuh, segel belum terbuka, harus masuk tempat sampah. Yah itulah nasib barang "haram" yang ketahuan dibawa di Kantor Pusat Danone Aqua. Sepanjang interview aku jadi tidak terlalu fokus, Bahasa Inggris yang biasanya cukup cas cis cus akhirnya banyak terselip kata-kata eeehmmm..., ehhhmmmm... ehhhmmmm... Parahnya sang user bilang gini ditengah interview, "Sudah mas, pakai bahasa Indonesia aja nggak papa."
Well, akhirnya sampai terakhir pun saya pakai bahasa kita tercinta. Hahaha. Inilah yang membuat saya hopeless bukan kepalang. Keluar dari ruangan interview kepala pening luar biasa karena mengingat kesalahan konyol yang barusan aku lakukan.
Saya 90% yakin bahwa itulah akhir perjalananku selama mengikuti proses rekrutmen MT Star Danone. Bapak, Ibu, adek, dan semua keluarga yang aku share mengenai kisah konyol ini pun ikut mengikhlaskan jika nantinya aku tidak dipanggil lagi di Danone. Untungnya waktu itu prioritas utama yakni OJK masih menunggu pengumuman lolos untuk mengikuti tes terakhir.
Pertengahan Desember, aku dinyatakan lolos ke tahap terakhir OJK yakni medical check up. Pelan tapi pasti aku juga telah merelakan Danone dan berharap besar diterima di OJK. Namun pada awal Januari, ketika OJK dinyatakan belum berjodoh, aku sedih luar biasa. Satu-satunya harapan yang tersisa waktu itu harus kandas di tahap akhir. Bukan hanya satu-satunya harapan, tapi juga harapan yang paling tinggi. Aku pun memutuskan untuk tidak lagi mengikuti proses rekrutmen karena masih "patah hati" setelah ditolak OJK.
Namun, hal yang sama sekali tidak disangka terjadi 2 hari setelah pengumuman aku ditelpon oleh pihak Danone untuk mengikuti interview lagi di.Jakarta. Aku pun di email oleh pihak Danone seperti tertera dibawah ini. Ada dua orang yang akan menginterviewku. Satu orang adalah seorang MT Star juga di divisi Sales, tetapi sudah berkarir selama 2 tahun di Danone. Satu lagi adalah Vice President Danone.
Untuk menghadapi inteview itu, aku persiapkan segalanya dengan matang. Hal-hal yang tidak diminta dalam email itu pun sampai aku siapkan juga seperti print out dokumentasi kegiatanku selama di Remaja Masjid ( http://m.kompasiana.com/post/read/667282/3/keceriaan-remaja-masjid-hidayatulllah-delta-sari-pada-bulan-ramadhan-1435-h.html ) dan foto-foto pelanggan beras semi organikku. Aku berharap dengan membawanya nanti saat interview, presentasiku untuk menjelaskan hal-hal yang telah kulakukan selama kuliah dapat terlihat lebih meyakinkan.
Benar saja, selama interview di Jakarta, sang interviewer (Pak Hilton) yang juga MT Star 2 tahun yang lalu itupun terlihat sangat interested. Bahkan dia membawa print out kegiatan Remaja Masjidku. Alhamdulillah hari itu juga aku dinyatakan lolos dan menghadap ke Vice President yang ternyata beliau adalah seorang bule dari Italia. Jadi pronunciation Italiano nya kental banget.
Selama interview dengan Vice President (Mr. Alberto Salvia) itu aku merasa banyak diberi pengetahuan. Kalau biasanya di interview kita yang banyak ngomong waktu itu malah beliau yang banyak sharing. Satu hal yang aku ingat juga dari perbincangan kita waktu itu adalah beliau sempat melontarkan statement yang membuatku bahagia. Kalau dibahasa Indonesiakan kurang lebih seperti ini
"Saya senang kamu dari Surabaya. Saya pernah meng-employ banyak anak-anak Jakarta tapi kebanyakan mereka manja-manja. Mereka kalau pulang ke rumah pasti curhat ke Ibu mereka. Kalau kamu, pasti tidak bisa kan? Karena kamu dari Surabaya. Hehehe."
Selepas interview itu aku kembali lagi ke Surabaya, Jika dinyatakan lolos maka aku akan mengikuti tes terakhir yakni medical check up di Surabaya. Alhamdulillah, aku dinyatakan lolos dengan kiriman email dibawah ini
Perasaan senang juga nggak bisa aku tutup-tutupi setelah dinyatakan diterima dan dikirimi OL (Offering Letter) by email seperti di bawah ini
Overall, proses rekrutmen Danone ini memberiku banyak hikmah dan pelajaran. Pertama, jangan pernah sekalipun merasa 100% hopeless karena yang menentukan lolos atau tidak, diterima atau tidak itu adalah Allah SWT. Untuk itulah kita dituntut untuk selalu dekat dan banyak memanjatkan doa padaNya. Yang kedua jangan pernah lelah untuk terus berusaha. Ingat, hasil tidak akan pernah mengkhianati usaha. Begitu orang bijak berkata.
Saya akan sangat senang ketika dapat menjalin komunikasi, keep in touch, dan bersilaturahmi dengan semua pembaca. Anda dapat mengkontak saya via
Email: mohammadvitrho@yahoo.com
Twitter: @MVitrho
Facebook: Mohammad Vitrho
Line: mohammadvito
Ciyeeee nama pacarku kena sebuttt...
ReplyDeleteMakasi mbak Terry. Iya salam ya buat Mas Luki hehehe
DeleteWalaikumsallam vito..
DeleteInshaallah klo ada jodoh lagi pasti kalian ketemu..
Iya mbak mantab-mantab. Hehe. Kangen juga nih sama mas Luki. Hahaha. Jangan jealous lho mbak. Wkwkwk
DeleteWah, terima kasih vito udah nulis pengalamannya. Insya Allah manfaat untuk teman2 yg sedang atau hendak menjalani rekrutmen juga. Nice writing too. Clear and concise. Selamat bekerja dan semoga sukses!
ReplyDeleteSip sip Ujiiik. Kamu juga tetep semangat ya! Sukses selalu buat kamu. Terimakasih buat komentarnya. Nice comment bro!
DeleteHampir seluruh artikel sudab saya baca, so inspired mas Vitrho. Semoga selalu sukses.
ReplyDeleteTerimakasih mas Gunata. Semoga mas Gunata juga sukses selalu ya! Saya doakan.
DeleteMas vitro skrg msh sbg mt danone?
ReplyDeleteTidak mas Johan. Saya sekarang di Otoritas Jasa Keuangan.
DeleteSayang banget lebih memilih jalur riba daripada perusahaan dagang
Deletemas vitrho knapa sudah tidak MT danone? padahal baru satu tahun?
ReplyDeletePilihan hidup mas hehe
DeleteMas vitrho, kalo boleh tau waktu itu mas di Danone jadi sebagai apa? Terus tugasnya apa aja mas?
ReplyDeleteSebagai Management Trainee. Masih banyak intro dan training waktu itu mas.
Deletemas mau nanya, materi online tesnya seperti apa gambarannya?
ReplyDeleteSeperti online tes pada umumnya. Seingat saya ada tes gambar, menghitung, dan menganalisis bacaan.
DeleteAda tentang menganalisa tabel atau grafik juga ga mas?
DeleteAslm.. salam kenal mas vithro, kalo d liat dr komen sblmnya, skrg udh g d Danone lg brarti y mas? Klo jd MT d danone pke sstem terikat gt atw g y mas?
ReplyDeleteWa'alaikumussalam warahmah mbak Novia. Iya sekarang saya di OJK mbak. Sewaktu saya di Danone tidak ada sistem terikat. Saya tidak tahu apakah Danone mengubah kebijakannya tahun ini atau nggak.
DeleteTerimakasih :)
Oooh gitu... oke, makasih y mas Vithro buat infonya.. :)
DeleteSukses terus karirnya d OJK ^^
(btw, temen aku jg ada yg d OJK.hehe..)
Amin YRA. Sukses juga buat mbak Novia.
DeleteHaha siapa nih temennya di OJK?
Amiiin y Rabb.. Mkasii mas Vitrho.. :)
DeleteNmanya Radif, d dept yg ada edukasi2 gtu kalo g salah posisinya... hehehe
Mas, ojk tahun ini bukaa lowongan kga yaa??sy pgn di ojk...
ReplyDeleteSaya nggak bisa memastikan mas karena saya bukan yang berkewenangan dibagian rekrutmen. Cuma yang saya dengar tahun ini hampir pasti akan dibuka kembali rekrutmen untuk PCS OJK Batch ketiga, Dipersiapkan saja Mas Wawan. Semoga bisa menyusul dan menjadi bagian dalam keluarga OJK ya mas, saya doakan.
ReplyDeleteMas vitoo, waaah mas seru bgt ya bisa lulus danone dan OJK. Mas pertama uda gagal di OJK br ikt tes lg tahun berikutnya mas?
ReplyDeleteMas vito, persiapan utk msk OJK dgn belajar dr buku buku tes CPNS bisa ga ya mas? Atau hrs buku khusu?
Hai hai Oktafia! Hahaha. Yah, lumayan bikin jantung berdegup kencang lah ya. Kalo bukan Tuhan yang mendesain, mungkin jantung ini udah nggak ada bentuknya. Wkwkwk. *lebay*
DeleteSaya cuma sekali mbak tes di OJK. Di tahap terakhir saya gagal. Kebetulan waktu itu Danone juga in process dan alhamdulillah diterima. Namun, pada hari kedua bekerja di Danone, saya ditelepon OJK karena dinyatakan lolos.
Persiapan masuk ke OJK pastinya belajar ya. Baik itu dari buku, majalah, jurnal, artikel, dll. Pokoknya banyak-banyak baca deh terutama bacaan mengenai keuangan dan hal-hal terkait OJK. Kebetulan saya lulusan Ekonomi Islam sehingga ilmu-ilmu yang saya pelajari di kuliah juga sempat di tes pada tahap interview.
Jujur saya tidak tertarik sama sekali mendaftar PNS. Walaupun saya pernah membeli buku latihan tes CPNS tapi tidak ada satupun soal yang saya kerjakan. Hahaha.
Ass Mas Vitto, mas saya mau nanya, ketika HR Interview dan LGD wajib menggunakan bahasa english atau boleh memilih menjawab dengan bahasa indonesia?
ReplyDeleteWa'alaikumussalam warahmah Mbak Ghea.
DeleteHR Interview kalau dulu sepengetahuan saya tergantung interviewernya mbak Ghea. Jadi kalau interviewernya lagi sreg pakai Bahasa Inggris, mereka pilih ngomong dengan Inggris. Tapi saran saya kalau anda memiliki kemampuan Bahasa Inggris yang mumpuni tawarkan saja mereka untuk berbahasa Inggris. Insya Allah akan memberi nilai tambah. Kebetulan kalau saya pribadi waktu HR Interview full English, sementara LGD Full Bahasa.
ass mas vito. saya mau minta saran lgd danone saya besok pagi. saya termasuk orang yg agak kurang dlm berdiplomasi dan suka susah atur timing buat angkat bicara, padahal stelah saya sadari di akhir fgd/lgd sblmnya apa yg saya mau utarakan juga sesuai dgn hasil forum, cuma saya suka susah mengutarakan, gmn ya mas bagusnya? :( trimakasih
ReplyDeleteWa'alaikumussalam warahmah Mbak Fika
DeleteMohon maaf sebelumnya saya baru bisa membalas komentar mbak Fika, Bagaimana sebelumnya mbak Fika LGD Danone-nya? Lancar kah? Semoga lancar ya. Amin.
Untuk mengutarakan pendapat yang baik, sejujurnya saya pun juga masih belajar mbak. Yang paling penting mbak berani dulu untuk mengemukakan pendapat. Pede aja. Masa bodo sama penilaian. Jangan takut dinilai jelek. Kalau pun toh nanti memang dinilai jelek, mbak akan belajar dari situ. Mana saja kira-kira yang harus diperbaiki. Yang penting speak up! Sip sip!
Assalamualaikum Mas Vithro. Mas saya mau nanya kalau tes medical checkup apa seketat seperti tes di BUMN ? soalnya saya kategori over weight hehehe, lalu tes medical checkup meliputi apa saja ya mas ?
ReplyDeleteTerima kasih mas blognya menginspirasi banget hehehe
Wa'alaikumussalam warahmah Mas Galih. Terimakasih sebelumnya sudah berkunjung dan berkomentar. Alhamdulillah jika blog saya yang sederhana bisa memberi sepercik inspirasi untuk Mas Galih. Semoga pembaca yang lain pun merasakan hal yang sama. Amin
DeleteHahaha, saya dulu juga overweight lho mas. Tapi alhamdulillah kalau di Danone nggak terlalu melihat berat badan. Begitu pula di OJK. Tapi teman-teman yang keterima di OJK yang kebetulan overweightnya agak berlebih setahu saya dibuat komitmen gitu untuk menurunkan berat badan. Tapi alhamdulillah saya nggak termasuk salah satunya. Hehe
Salam, mas Vitrho. Saya mau tanya, mas awalnya pilih MT di divisi marketing lalu ditawari pindah divisi sales ya? Lalu setelah diterima dan mendapatkan offering letter, mas Vitrho tetap sebagai MT marketing atau sales? Soalnya saya juga ditanya seperti itu waktu interview HR hehe terima kasih.
ReplyDeleteSalam mbak Zakia Tunnisa. Saya akhirnya di sales mbak. Sampai offering letterpun akhirnya tetep di sales.
ReplyDeleteAssalamu'alaikum mas vitrho, saya mau tanya apakah dalam waktu dekat ada rekrutmen OJK ? Kebetulan pasangan saya bekerja di OJk juga namun masih sebagai asisten peneliti,pengen bgt gabung di OJK sbgai staff disana.. Mohon info ya mas.. Syukran.
ReplyDeleteWa'alaikumussalam warahmah Mbak Fauzanah Ade.
DeleteWah research fellow di Departemen apa nih pasangan Mbak Fauzanah Ade? Bisa dong kalau ada waktu kita meet up. Haha.
Untuk info pastinya kapan, mohon maaf mbak saya nggak bias jawab karena saya bukan di bagian yang menangani rekrutmen. Tapi insya Allah jika ada informasi mengenai open recruitment OJK akan saya kabari.
Selamat siang mas Virho,
ReplyDeleteSaya setuju sekali dengan kata kata mas agar kita tidak mudah menyerah dan terus usaha. Btw sy mau nanya.. Mas berarti di danone berapa lama ya? Sebulan saja? Krn mas dpt kabar diterima d Ojk ketika hari kedua mas kerja d danone. Itu ngmg mau resignnya gmn mas? Hahaha. Btw sukses selalu untuk mas. (Aldi)
Yap, sebulan saja. Ya pasti dengan surat resign, saya ngomong ke manajer dan direksi. Udah gitu aja. Nggak ribet kok alhamdulillah
ReplyDeleteAssalamualaikum Mas Vitroh, semoga mas dalam keadaan sehat walafiat..
ReplyDeleteTerimakasih atas sharing di blognya, sangat inspiratif dan helpful untuk job seeker spt sy, hehe..
Mas, mau tanya untuk proses recruitment di danone experience apakah sama dengan MT Star, kebetulan bsk interview dgn user director (tahap 3) dan environment di danone seperti apa ya mas?Thx mas Vitroh infonya :)
Wassalamualaikum. Environment di Danone enak banget. Bikin betah lah pokoknya hehehe. Kayaknya beda deh kalau yg experience. Sukses ya buat rekrutmennya
DeleteMas Vito, boleh tanya, posisi MT itu level brp kah mas? terimakasih..
DeleteInspiratif bagi saya yg mengalami kegalauan ttg pekerjaan :)
ReplyDeleteTerimakasih, semoga bermanfaat
DeleteSemua thapan interview mengunakan bhasa inggris Mas Vitroh..?
ReplyDeleteSelama bisa pakai bahasa inggris ya dipakai aja sih. Kalau aku sih yang sama Pak Hilton nggak pakai bahasa Inggris sama sekali. Lainnya pakai terus
Deleteseneng membacanya. saya juga sedang dalam proses seleksi MT danone. semoga bisa berhasil juga seperti anda.
ReplyDeleteAmiiin. Good luck!
DeleteApakah biaya transforortasi dari luar kota cth dari medan ditanggung danone jika dipanggil tes semisal ke jakarta?
ReplyDeleteSetahu saya kalau Danone ada penggantian. Tapi nggak tau lagi kalau ada perubahan. Enak lah pokoknya kalau tes di Danone hehe
Deletehalo mas vitrho,
ReplyDeletesaya salah satu peserta MT Star Danone tahun ini, namun saya memiliki latar belakang pendidikan non-mangement. saya mau tau dong mas ap aj materi yang perlu dipelajari untuk persiapan MT Star? kalo mas puny saran buku sumber apa yang cocok buku apa ya mas? makasih sebelumnya,
Hahaha. Apa ya? Aku sih nggak terlalu banyak baca buku ya kalau pas lamaran-lamaran gitu. Banyak aja mengamati websitenya, produk-produknya, youtube-nya, twitternya. Hehehe. Intinya kepoin aja sih si Danone itu. Sukses ya buat kamu! :)
DeleteHalo mas vitroh, saya mau nanya tentang LGD mt star danone nih. Mas masih ingat ga materi lgd nya seperti apa? Saya nih kadang suka malu buat mengutarakan pendapat karena takut dinilai salah, tapi kalau ga aktif salah juga ya mas haha. Mohon sarannya ya mas. Terima kasih
ReplyDeleteWah saya sudah agak lupa mas maaf ya
DeleteHalo Mas Vithro,
ReplyDeleteSharing yg bagus! Sewaktu interview dengan user, pertanyaan seputar apakah yg dilontarkan pewawancara? boleh sebutkan beberapa contohnya?
Terima kasih
Salam,
Yani
Hehe sempet nanya tentang bisnis beras saya mbak waktu itu, pengalaman saya jualan, pengalaman saya di remaja masjid. Hehe
DeleteSalam kenal Kak hehe, kalo boleh tau selama di MT Sales ini Jobdesk utamanya gimana ya? Dan yang paling berbeda dari marketing itu di bagian apanya, Thanks Alot
ReplyDeleteKalau di danone marekting lebih ke arah strategi dan statistik gitu mas kalau marketing. Kalau sales tergantung juga ditaruh di mana. Bisa di retail, bisa manage distributor. Hehe
DeleteAssalamualaikum om vitroh, artikel yg sangat membantu ๐ saya sangat buruk dalam berbahasa inggris gimana tuh saat interview mungkin sangat memalukan di hadapan HRD ๐ saya bukan orang yg pintar namun juga bkn orang yg bodoh tapi saya orang yang tekun๐ besar harapan saya dapat berkontribusi bagi perusahaan ini, tapi hasil yg di dapat tergantung usaha yg kita lakukan ya mas๐
ReplyDelete